17 Januari 2013

Karena Cinta Tak Pernah Salah Langkah. 2


Sidoarjo, 03 Juni 2012 Pukul 14.24 WIB

“Hai, kamu dimana ?” dengan nada bicara yang terlalu sulit dicerna, Kiki menghubungi Niara dalam kebingungannya.

“Di rumah aja, kenapa ? kamu dimana ?” jawab Niara dari saluran seberang.

“Aku lagi dirumah, sendirian. Vika pergi ninggalin rumah, semua barang, perabotan rumah, dan mobil dia bawa, anak-anak juga dia bawa. Tanpa seijinku, suaminya.” 

“Udahlah nggak usah becanda, itu nggak lucu!”

“Aku sendirian, aku nggak tahu harus gimana, Ayah dan Ibu dalam perjalanan kemari. Aku nggak bisa mikir apa-apa.”


Mereka berdua larut dalam hening selama beberapa detik, masih saling tak menyangka, tak percaya, dan belum mampu mencerna apa yang baru saja terjadi. Terlalu tak terduga, dan mengejutkan. 


“Kamu bantu aku lewat doa, semoga semuanya baik-baik saja, semoga Juno nggak kenapa-napa. Aku butuh doa dari kamu.” lanjut Kiki memecah kesunyian diantara mereka.

“Aku kesana ya ?”

“Jangan. Besok aja kita ketemu. Udah, aku cuma mau kasih tau kamu keadaan aku sekarang. Aku tutup dulu ya telfonnya. Terima kasih.”

“Iya, kamu inget aja ya, aku masih disini, nggak akan kemana-mana. Take a good care Bee.”


*klik*

Niara menitikkan airmata dalam diam, mencoba dengan baik memahami situasi yang baru saja lelaki kesayangannya ceritakan. Meminta pada Tuhan semoga semuanya baik-baik saja.


karena cinta tak pernah salah langkah. part 2.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana