11 April 2013


seperti benda tertajam yang sepersekian detik menghujam tepat disini, di pusat fikir dan peka rasaku. sesekali hati masih mencoba mengabaikan benarkah ini sikapmu yang menyakitkanku?. 

semu,
berulang bahkan berjuta kali aku menganggap kejammu hanyalah semu.
tapi..

cubitan kenyataan sudah membangunkanku,
kamu benar-benar mengabaikanku
membiarkan segala yang pernah ada 
menjadikannya sesuatu yang patut dipijak
bahkan dibakar jauh dibelakang 

mengadu pada siapa lagi?
Tuhan pastilah serba tahu
teman mana lagi yang sudi mendengarku
menyediakan sepasang telinga setia
untuk lalu tersenyum tanpa makna
pertanda "sabar ya.."
atau 
"sudahlah.."

diam juga akhirnya aku.
diam dan pasti akhirnya membeku
terbelenggu acuh tak acuhmu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana