24 Maret 2015

Sejak kapan?



“Sejak kapan?”

“Apanya?”

“Sejak kapan kamu tak lagi menyukai berciuman?”

“Entah.”



***

Aku menemukan diriku menelan lagi getir-getir kenyataan.
Aku mendambakan bibirmu, ingin terhanyut dalam tiap lumatanmu.
Namun beginilah akhir yang kurengkuh, sekali lagi ada yang berubah darimu.

Setelah warna kesukaanmu yang berubah,
Sekarang kegemaranmu pada ciuman.
Besok apa lagi?

Atau sebaiknya memang tak perlu ada besok bagi kita?
Agar aku tak lagi kecewa dan dirundung sedih.

Sejujurnya,
Melupakan ciumanmu itu sama saja dengan menghujamkan duri raksasa tepat di pusat hatiku.
Karena dari ingatan akan ciumanmu lah aku masih bisa bertahan hingga sekarang.
Karena ciumanmu lah yang dulu mengawali kisah kita.
Ciuman memburu dan meluluhkan darimu itu adalah lembar pertama dari cerita kita.

Bagaimana bisa aku mengabaikannya?










#SisaSelasa #1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana