10 September 2020

Merangkum Keputusan

 
 
 
Sedari awal saya tidak paham apa yang membuat hati jatuh dan memberikan waktu pada kamu, pada kita. 

Mereka akan menggilai suaramu, penampilanmu, fisikmu, atau entah apa saja alasan lainnya.

Aku menyukaimu entah karena apa. 


Kamu dengan masa lalumu yang memusingkan siang dan malamku, 

Kamu dengan satu, dua, tiga, empat, ah entah berapa kali bohongmu, 

Kamu dengan kebebasanmu yang tak kunjung mampu kamu lepaskan, 

Kamu dengan ketidak mampuanmu memahami dan menjalani komitmen, 

Kamu dengan kebiasaan-kebiasaan tidak menguntungkan yang rajin kamu pelihara, 

Kamu dengan segala pertanda yang sepertinya sudah gamblang ditunjukkan oleh Tuhan,

Kamu kusayangi dengan sebenar-benarnya perasaan. 

Dengan sebaik-baiknya kasih sayang, 

Dengan setulus-tulusnya harapan. 

 

Namun kini, 

Sekali lagi aku meragukan keputusanku untuk memohon pernikahan pada Tuhanku, 

Aku meragukan perlunya meletakkan percaya pada pria yang nampaknya sudah tepat, 

Aku meragukan banyak hal bahkan logika dan kemampuanku menganalisis keadaan.

 

Aku merasa dirimu menumpulkan segalanya yang ada pada diriku. 

Aku tidak suka merasa demikian. 

 

Kepada kamu, 

Sisakan sedikit waktu lalu berbincang bertatap muka, 

Kita bicarakan tentang KITA. 


--




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana