12.12.2020
“jadi dia beneran cinta sama kamu
ya?”
“i don’t know.”
“kok ngga tahu?”
“ya emang ngga tahu.”
“yak kan dia menghubungi kamu setiap hari, perhatian ke kamu, dengerin kamu,
kasih apa yang kamu mau, bersedia bantuin kamu saat kamu butuh. bahkan sudah
kepikiran ngajak serius gitu. masa ngga cinta namanya?”
“ya emang ngga tahu, ini yang agak
aku khawatirkan dari semua patah hati selama ini, aku jadi ngga ngerti mana
yang cinta mana yang nggak. yang terakhir juga kan seintens itu ngehubunginnya,
tapi toh ternyata ya bukan cinta kan.”
“trus sampai kapan kamu sama dia jalan kayak gini terus?”
“sampai kami lelah mungkin ya.”
“dia ngga akan lelah. dia akan
pertahanin kamu sih menurutku. he’s a good keeper.”
“i don’t know.”
“kalau dia beneran minta kamu ke
orangtua kamu gimana?”
“i don’t know.”
“kamu tuh don’t know aja semua.”
“ya emang gitu.”
“tapi kamu cinta ngga sama dia?”
“sangat.”
“hati-hati ya.”
“iya.”
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar