14 September 2021

Akhir Musim Gugur

 


Dua tahun seharusnya cukup untuk memutuskan apakah akan dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius atau menunggu beberapa waktu lagi. 

Kisah kami berakhir juga seperti yang sudah-sudah.

Hubungan berakhir dan mimpi kami gugur tepat di akhir musim gugur. 

Jangan tanya bagaimana rasanya?

Mana ada perpisahan yang tidak menjejakkan luka?

Jika boleh jujur, luka ini adalah yang terindah. 

Saya melepasnya dengan senyuman paling tulus dan berbinar.

Saya mengantarnya ke bandara kala itu, mengalungkan hadiah terakhir sebuah syal berwarna coklat tua, warna kegemarannya. Pun sangat sesuai dengan musim yang akan ia sambut di Negara asing itu. 

Jika harus diberi suara latar, sepertinya lagu Chrisye yang berjudul Pergilah Kasih adalah lagu paling sempurna. Saya melepasnya agar ia meraih mimpinya; sekalipun harus melepas mimpi kami. Namun, jika ini untuk bahagianya, sudah perkara telak jika saya mengalah, toh bahagianya adalah salah satu sumber kebahagiaan saya. 

--

3 tahun berlalu...

Saya melihatnya di layar televisi, di jutaan video Youtube, setiap jenis sosial media, dan berbagai portal berita.
Saya lega, lelaki tercinta akhirnya memeluk kesuksesannya.

Sebuah pesan tiba-tiba masuk ke Whatsapp saya.

"Kalau ada waktu, dua minggu lagi, bisa bertemu denganku?"
"Kamu pulang?"
"Iya. Gimana? bisa?"

Di hari yang kami sepakati, saya bersiap. 

Memoles wajah sebaik-baiknya, memilih pakaian terbaik, dan penataan rambut pun tentu yang terbaik.

Saya sudah di depan hotel yang Ia sebutkan, namun urung bertemu. 

Halaman hotelnya penuh.

Ia tak bisa dihubungi. 

Dua jam lebih empat belas menit. 

Saya masih menunggunya dan Ia tetap tak memberi kabar.

Di saat seperti ini, saya tidak khawatir.

Saya hancur; bukan karena kami batal bertemu, namun karena yang kami khawatirkan selama ini akhirnya terjadi. 

Ia tak lagi bisa bersama orang-orang terdekatnya dengan mudah.

Ia tak lagi bisa bercerita dan berjanji temu di tempat mana pun yang ia suka.

Ia tak lagi bisa melakukan segala kegiatan pelepas penatnya seperti sebelumnya.

Ia menjadi burung rupawan di sangkar emas. 

Dan ya, Ia terjebak. 

Saya terjebak. 

Masa depan kami terjebak. 

--




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana