07 Januari 2013


hai kamu,
iya kamu yang selalu bisa membuat pagiku terasa mulai membosankan

aku kepayahan tanpamu,
sangat.
berpisah dengan pria tak pernah sesulit ini sebelumnya,
berpisah denganmu, aku hampir tak bisa membedakan mana senyum palsu mana senyum sungguh.
yang aku tahu, hanya harus tersenyum pada siapapun agar mereka yakin kamu tak mampu menghilangkan senyumku.

apa kabarmu sekarang ?
ah pertanyaan bodoh, sudah pastilah kamu bahagia 
dia pasti mengembalikan segunung bahagia yang sempat hilang dari dirimu, pasti.

sayang,
hingga detik inipun, aku masih ingin berada disampingmu,
masih ingin mendengar suaramu lewat telepon, 
masih ingin mendengar candaanmu yang tanpa beban,
masih ingin menemanimu makan hingga bercucuran keringat,
masih ingin melihat ujung bibirmu melengkung keatas,
masih ingin mencandai perutmu yang terkadang makin membuncit, dan kembali mengecil,
masih ingin berada satu shaf dibelakangmu saat sholat,
masih ingin mengamini seusai kamu membaca al-fatihah,
masih ingin mencium tanganmu seusai salam sholat,
masih ingin duduk disampingmu saat menonton bioskop,
masih ingin mengingatkanmu jangan lupa makan,
masih ingin mengingatkanmu sudah tiba saatnya berbuka,
masih ingin diminta saran dan pendapat,
masih ingin mendengar cerita tentang pekerjaanmu,
masih ingin mendengar pengalaman masa mudamu,
masih ingin tahu kabar keluargamu, ayah, ibu, kakak, adik, dan keluarga besarmu,
masih ingin melihat kerutan keningmu,
masih ingin melihatmu merokok,
masih ingin mencium aroma tubuhmu,
masih ingin melihatmu dengan setelan kerja yang selalu tampak sempurna,
masih ingin berada disampingmu, iya tepat disampingmu.

bukan seperti sekarang,
aku bungkam, dan kamupun diam.
aku tak beranjak, dan kamupun tak menghampiri,
aku pasrah, dan kamupun tak mengambil langkah,
sebegitukah kamu tak membutuhkanku ?
sebegitukah aku tak lagi pantas menemanimu ?

aku kepayahan tanpamu,
menghapusmu, seolah menyingkirkan setengah bagian isi otakku,
menghapusmu, seolah menyirnakan harapanku akan pernikahan yang bahagia.
menghapusmu, adalah mengenyahkan kepercayaanku pada sosok lelaki.

aku begini karna memang seharusnya kita berpisah,
aku tak mau lagi menjadi wanita yang mencuri kebahagiaan wanita lain, 
usai sudah tugasku menemanimu,
maaf jika kemarin aku sempat amat menginginkanmu hingga lupa diri.
maaf jika aku begitu memimpikan memiliki suami sesempurna dirimu.
maaf untuk lancang mencintai si kecil kebanggaanmu.
maaf untuk perpisahan yang tak pernah kuutarakan.
maaf untuk semua berita miring yang harus bermunculan karnaku.
maaf telah menjadikanmu berada di posisi yang sangat tidak baik.
maaf telah menganggapmu bersalah saat tak memberiku kabar tentang wanitamu.
maaf. maaf. maaf. untuk semua hal yang tak seharusnya aku lakukan.

jika suatu saat tulisan ini terbaca olehmu,
bantu aku lewat doa, 
aku yang sudah habis tenaga untuk mengenal pria baru,
aku yang sudah lelah mengutarakan masa laluku,
aku yang sudah letih mempercayai,
aku yang sudah tak mengingini pernikahan,
doakan aku semoga aku tetap bisa memeluk bahagia meski hanya dengan diri sendiri.

berjanjilah untuk selalu bahagia dengannya.


aku, yang sangat jatuh, 
cinta padamu ..


-NM-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana