09 Februari 2014

cinta yang tak harus bersama -2-


selamat malam 

jika kamu bertanya bagaimana kabarku hari ini, aku sakit.
sakit karena memikirkanmu,
sakit karena kebodohan kita, 
sakit karena kelelahan berpura-pura,
aku sakit karena kelu menahan tawa.

menelusur satu per satu kejadian yang melibatkan keberadaanmu.
waaah kita ini lucu ya?
memilih saling meninggalkan,
sibuk mencari pengganti demi pelarian tanpa garis finish,
lalu sama-sama terjerembab dalam fenomena "salah pilih pasangan"
kamu memilih perempuan berparas ayu namun materialistis, itu kesalahan.
aku memilih lelaki bertubuh bidang dan nampaknya kaya pengertian, itu kesalahan.

bagaimanapun pilihanmu, jika itu bukan diriku, itu KESALAHAN.
dan sebagaimanapun pilihanku, jika itu bukan dirimu, itu KESALAHAN. 
ya karena kita memang saling cinta bukan?

kemudian,
aku pergi, karena kamu seperti tak menginginkanku,
itu adalah bukti bahwa aku PINTAR menerka-nerka.
dan kamupun pergi, karena kamu menganggap aku tak lagi mencintaimu,
itu adalah bukti bahwa kamu PINTAR menyusun asumsi.

tunggu,
itu kita berdua benar pintar adanya, atau berlagak pintar?

beberapa menit ini, kubaca berulang catatan komunikasi kita,
aaahh nampaknya kita ini benar-benar dua pecinta yang BODOH.

aku bodoh karena bertingkah sok berharga dan layak diperjuangkan,
bodoh karena merasa paling pandai mencintai padahal hanya bisa mengagumi,
tapi,
kamupun tak kalah bodohnya.
kamu bodoh karena membiarkanku pergi tanpa sedikitpun berupaya mengejar,
kamu bodoh karena mana ada lelaki matang seusiamu tapi tak mampu bersikap tegas?
mana ada lelaki seberpengalaman dirimu, masih saja tak mampu membaca GELAGAT WANITA?
mana ada hah?
CU MA KA MU!

dan lucunya,
kita sama-sama bertingkah seolah berhasil saling melupakan.
berucap ke semua orang, bahwa kita sudah tak lagi saling merindukan.
berteriak bahwa kita sudah bahagia dengan hidup kita masing-masing.
lalu dalam keadaan tertentu, sama-sama meringkuk menertawai diri sendiri, 
betapa munafiknya kita..

huuuh,
aku benci kamu.
benci.
benci karena sekuat apapun aku berusaha melangkah dengan yang lain, toh hatiku masih saja dikuasai olehmu.
benci karena ternyata hingga detik ini, cintaku padamu masih saja utuh. hanya saja namanya berubah. 
iya, dari cinta menjadi benci.

kamu,
masih mencintaiku, atau sedang membenciku, Ndra?

apa benar, kisah kita adalah cinta yang tak harus bersama?


 

2 komentar:

  1. Okek. Aku dulu udah baca sampe kira2 empat halaman ke belakang sama satu halaman paling belakang, sekarang udah inget. Yang berkesan: cerpen, puisi, sama artikel blog umum (cerita travelling, resep, pembahasan masalah umum).

    Kutulis di sini aja ya, maaf tadi siang ga enak badan. Sori kal tulisanku ga jelas.

    Tentang cerpen.. Yang kuperhatiin storytellingnya enak, ngalir, ga basa basi terlalu banyak deskripsi. Gaya bukan "show, don't tell"... tapi storytellingnya efisien dan plotnya cepet move jadi enak aja, ngalir. Trus kebanyakan cuma sepenggal, se-slice aja gak banyak gonta-ganti adegan dan setting dalam cerpen, jadi kalo nulis yang lebih panjang (novel atau novella) mungkin ga akan boring ya asal punya ide cerita yang cocok untuk cerita panjang. Cerpen di blog lain (yang udah ga kuikuti lagi) kalo kuliat di satu cerpen gonta-ganti adegan, settin gwaktu dan tempat, jadi kalo nulis yang lebih panjang kayaknya si penulis bakal kehabisan bensin. Cuma kurang dapet gaya ngomongmu yang biasanya witty, kecuali di sekelebatan aja di dialog. Dialog juga datar aja supaya plotnya lanjut. Gaya dialog terkesan sama dengan narasinya, semua jg sama seolah tokoh-tokoh yang mengucapkan sama semua karakternya.

    Puisi.. puisi subyektif penilaiannya kan.. menurutku bagus---kalo nulis itu karena lagi galau dan ingin pembaca merasakan kegalauan juga, dapet banget feelnya. Puisinya mirip kata-kata narasi juga tapi lebih banyak wordplay kayak kata pertama diulang-ulang, kupikir pop banget, easy to read and process.

    Tapi itu deh.. kenapa rata-rata getir ya ceritanya. Feel yang disampekan dapet sih, gak konyol atau sepele tapi didrama-dramain (meski temanya udah umum bgt), tapi bacanya jadi capek.

    Just my 0,02. Aku komen ngebandingin dengan yang ideal menurut seleraku... bukan dengan tulisanku sendiri yg lebih jelek dari punyamu.

    BalasHapus
  2. makasi banyaaaaak mas syafiq :D sangat membantu :D

    BalasHapus

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana