28 April 2015

kelemahan.


Apa kelemahan terbesarmu?


Mencintai seorang lelaki.

Saya akan menjadi sisi saya yang paling lemah ketika saya mencintai seorang lelaki. Semua logika dan hal masuk akal bisa mendadak kabur dari otak ketika saya terlibat dengan cinta.

Yang paling melemahkan adalah saya selalu sadar bahwa setiap kali saya mulai jatuh cinta, saat itu lah saya mulai mempersiapkan diri untuk merasakan patah hati.


Seketika merasakan cinta, seketika itu juga berbagai bayangan gelap muncul entah dari mana.

Ketika semua bayangan gelap itu mengancam, satu-satunya yang saya butuhkan adalah digenggam oleh yang tercinta, memastikan pada saya bahwa semua akan baik-baik saja. 


Itu yang saya butuhkan.

Tapi kenyataan tak akan selalu sejalan. Karena seringkali yang terjadi adalah saya dihadapkan pada dua pilihan, diam dan ketakutan seorang diri atau mengungkapkannya pada orang yang saya cinta?


Diam, bukannya setiap hubungan dibutuhkan saling terbuka, apapun. Jadi diam nampaknya salah. Namun baiknya adalah saya jadi tak perlu menambah beban pikiran orang yang saya cinta karena biar cukup saya yang ketakutan, dia jangan. 


Mengungkapkan, menceritakan ketakutan semacam ini bisa jadi membuat ia yang mencintaimu memutuskan pergi karena manganggap kamu terlalu pelik dan merepotkan, dan ya sejauh pengalaman saya, ujungnya dia pasti pergi. Pasti. Jadi, memutuskan untuk mengungkapkan juga merupakan kesalahan. Sisi baiknya adalah saya sudah mencoba membuka diri.


Lalu, apa jalan keluarnya? Entahlah.

ENTAH.


Dan karena entah ini, saya pun jadi merasa enggan mencintai. Muak pula berurusan dengan asmara. Lelah merasakan lemah. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana