Apa kelemahan terbesarmu?
Mencintai seorang lelaki.
Saya akan menjadi sisi saya yang paling lemah ketika saya
mencintai seorang lelaki. Semua logika dan hal masuk akal bisa mendadak kabur
dari otak ketika saya terlibat dengan cinta.
Yang paling melemahkan adalah saya selalu sadar bahwa setiap
kali saya mulai jatuh cinta, saat itu lah saya mulai mempersiapkan diri untuk
merasakan patah hati.
Seketika merasakan cinta, seketika itu juga berbagai
bayangan gelap muncul entah dari mana.
Ketika semua bayangan gelap itu mengancam, satu-satunya yang
saya butuhkan adalah digenggam oleh yang tercinta, memastikan pada saya bahwa
semua akan baik-baik saja.
Itu yang saya butuhkan.
Tapi kenyataan tak akan selalu sejalan. Karena seringkali
yang terjadi adalah saya dihadapkan pada dua pilihan, diam dan ketakutan
seorang diri atau mengungkapkannya pada orang yang saya cinta?
Diam, bukannya setiap hubungan dibutuhkan saling terbuka,
apapun. Jadi diam nampaknya salah. Namun baiknya adalah saya jadi tak perlu
menambah beban pikiran orang yang saya cinta karena biar cukup saya yang
ketakutan, dia jangan.
Mengungkapkan, menceritakan ketakutan semacam ini bisa jadi
membuat ia yang mencintaimu memutuskan pergi karena manganggap kamu terlalu
pelik dan merepotkan, dan ya sejauh pengalaman saya, ujungnya dia pasti pergi. Pasti.
Jadi, memutuskan untuk mengungkapkan juga merupakan kesalahan. Sisi baiknya
adalah saya sudah mencoba membuka diri.
Lalu, apa jalan keluarnya? Entahlah.
ENTAH.
Dan karena entah ini, saya pun jadi merasa enggan mencintai. Muak
pula berurusan dengan asmara. Lelah merasakan lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar