25 April 2020
Menyerah
Kali ini tidak ada lagi tempat untuk bercerita.
Telinga mereka mungkin sudah jenuh.
Yang terasa sangat pasti,
ini masih patah hati.
Diam-diam ada yang jatuh lagi,
hati dan air mata.
Hampir saja memberikan hati pada yang tak mampu menghargai,
Menyerahkan pada ia yang tak layak menerima.
Mengadu sekali lagi,
Tuhan, harus berapa episode luka dan patah lagi yang harus dilalui?
Atau harus berhenti bermimpi di sini saja?
Kemudian padamu,
Aku memilih berbalik dan pergi saja,
keseluruhanmu masih dipenuhi oleh perempuan kecintaanmu,
tidak ada ruang yang layak untukku di dirimu.
Waktuku tidak untuk dibuang tanpa arah,
demikian juga keberadaanku tidak untuk mengisi hari-hari kosongmu.
Hari ini,
Aku memilih menyerah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar