08 April 2020

Precious Little Secret


https://id.pinterest.com/pin/297659856612736330/


Pada akhirnya, hanya ada satu yang mengalahkan ketakutan akan virus,
NAFSU.

Menahan diri setengah mati untuk tidak ke kantor,
tidak jalan-jalan ke mall yang biasanya hampir setiap hari ngemall,
tidak nongkrong dan kerja di cafe, 
tidak kulineran keliling kota,
tidak berkeliling tak tentu arah hanya karena malas pulang ke rumah, 
intinya sangat-sangat menahan diri untuk keluar rumah.

Namun, semua pertahanan akhirnya luruh karena nafsu.

Untuk urusan ini juga segalanya harus dilakukan serba kilat, serba cepat, asalkan puas.
Tidak bisa mengulur peluk mulai petang hingga terang.
Tidak bisa berbincang panjang membuka kedalaman isi pikiran.
Tidak bisa bermanja saling tatap untuk menyantap sarapan berdua. 

Pukul 1 siang tiba, 
Pukul 3 sore usai. 

Momen singkat yang seharusnya sempurna,
Jadi sedikit ternoda.

Lukanya ringan, 
Namun menghentak. 

--

"Actually, i'm dating someone now." ucapnya.
Saya yang merasa siap bermimpi, kemudian jatuh.

"Kamu bilang not into relationship, tapi sekarang dating someone." 
HAH!!

Tanpa sadar, ah atau mungkin dia sepenuhnya sadar atas apa yang dia ucapkan.
Dia mendorong saya menjauh, sangat jauh. 
--

Sisa waktu saya habiskan dengan memutar kepala agar hati tetap beku seperti rencana semula.

"Ok, let's do it one more time, then we go."
"Oh ya, udah 10 menit lebih ya?" 

Dia membuka handuknya, saya melakukan hal yang sama.
Kali ini kami benar-benar menyatu. 
Sebelum benar-benar saling menjauh. 

--

Saya merapikan penampilan, karena setelah ini ada janji yang tak ingin saya batalkan hanya karena kepala saya sedang carut-marut. 
Saya harus tampak seperti biasanya, 
Tampak baik-baik saja. 

"Mmmm this is our little secret ok?"

Saya menatapnya tanpa suara.

"Maksudnya?"
"Ya, biarkan ini hanya kita berdua yang tahu. Jangan bilang siapa-siapa." 
"Kamu berpikir saya akan bilang ke siapa memangnya?"
"Well, your friends."
"Kenapa?"
"Yaah you know. This is about reputation."

Saya tersenyum sinis. 
Seolah hanya dirinya yang menggenggam reputasi.

"Tenang saja, tanpa kamu berpesan demikian, saya juga tidak berniat menceritakan pada siapa-siapa."
"cool."

--

Perpisahan yang niatnya akan saya lakukan dengan memeluk erat tubuhnya dan meminta sekali lagi merasakan ciumannya yang manis dan hangat berakhir dengan lambaian tangan singkat.

--

See you when i see you, You!
Thank you for our precious little secret. 
You have no idea how happy and grateful i am when i see you. 

--


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana