Tuhan tidak pernah salah menggariskan segala kejadian
Kapan saatnya meresapi bahagia, kapan waktunya terkurung lara
Semua tepat di garis masanya
Perjalanan asmara saya dengan seorang pria usai
Saat itu masa terbaik yang Tuhan beri untuk saya merasakan arti sendiri
Yang beberapa waktu lalu menemani dengan kasih, pergi
Setelahnya menyenangkan bisa mengandalkan diri sendiri untuk menyembuhkan luka hati
Dihadirkan lagi seorang lelaki yang jauh lebih baik
Lelaki yang genggaman tanggannya rapat sempurna di jemari ini
Lelaki yang pundaknya adalah sekokohnya menyandarkan isi kepala
Lelaki yang canda dan bahasa cintanya menyatu dengan saya
Tuhan tak pernah main-main memberikan pelipur lara
Diambilnya seorang lelaki yang episodenya telah usai
Digantikannya dengan seorang lelaki yang mencinta hanya pada satu nama
Hanya nama saya
Mereka berpesan, kami harus saling menjaga
Karena dunia kadang kejamnya tak kira-kira
Mereka berpesan, saya harus menjaganya
Karena perempuan di luaran masih sering saling terkam
Mereka berpesan, dia harus menjaga saya
Karena tak mudah berurusan dengan si keras kepala
Kami menjawab dengan iya dan mengangguk pasrah
Lalu pada akhirnya,
Membuka bulan baru dengan kisah baru
Mengizinkan hati sekali lagi berbahagia
Perlahan berani merasakan rindu
Mempersilakan diri disentuh cinta
Kemudian, terima kasih, Kamu
Yang datangnya tiba-tiba dan tak disangka-sangka.
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar