14 Oktober 2020

Pelukan Terakhir

 


 

10102020

 

Melihatnya sekali lagi,

Menyentuhnya sekali lagi,

Berbahagia sekali lagi,

Dan berpisah sekali lagi.

 

Padanya,

Selalu ada pemakluman yang sekali lagi.

 

Yang berbeda hanyalah,

Tidak ada lagi luka dan air mata sesudahnya.

 

Entah hati yang semakin teguh,

Atau perasaan yang semakin ikhlas.

 

Ketika tanggalnya baik,

Momennya baik,

Keputusan juga harus baik.

 

Kami berpisah baik-baik.

Tidak kami, saya tepatnya.

Saya sungguh menyudahi kali ini.

 

Keinginan kami berbeda.

Ia ingin bebas dan tidak menetap.

Saya ingin berhenti dan terikat.

 

Keyakinan kami berbeda.

Ia yakin pernikahan adalah omong kosong.

Saya yakin pernikahan adalah anugerah indah.

 

Menyayanginya selama delapan tahun saya rasa cukup,

Cukup menyenangkan, melegakan, dan memilukan.

 

Menunggu Tuhan berkenan membalik hatinya,

Rasa-rasanya adalah sebuah kemustahilan.

Karena Ia nampaknya benar tidak punya hati,

Untuk saya.

 

Malam ini,

Saya memberanikan diri menarik tangannya,

Memohon pelukannya,

Pelukan terakhir.

 

Jika dipertemukan sekali lagi di kehidupan berikutnya,

Melepasmu sudah pasti akan menjadi pantangan utama bagiku.

 

Kamu,

Sehatlah selalu,

Bahagialah selalu.

 

 --

 


 

 

 

--

In case you're curious,

You're that great,

You're that lovely,

You're that kind,

and i love you that much. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana