09 September 2021

Do you want to get married?

 



Pertanyaan gitu tuh udah seperti pertanyaan rutin bulanan yang saya terima, entah dari keluarga besar, entah dari teman, kenalan, atau bahkan rekan kerja. Setiap ditanya, jawabannya tentu beda-beda, tergantung situasi dan perasaan saya saat itu. Perasaan ini maksudnya apa yang sedang saya rasakan akan pernikahan. 

Ada masanya saya benar ingin menikah, ada masanya saya tidak tahu apakah menikah itu benar-benar perlu, ada juga masanya saya tidak ingin menikah sama sekali. Nah, jawaban yang saya berikan bergantung pada apa yang saya rasakan saat ditanya. 

Seringnya, saya merasa ingin menikah ketika yaaa emang saya lagi punya pasangan.
Kalau pas lagi lajang, apa tuh nikah? hahahahaaaaa~ 

Nah, pas terakhir ditanya, semalam, oleh teman saya karena dia penasaran kok saya kayak ga keliatan nyari pasangan gini sih. Saya sih jawabnya pengen. Membayangkan tinggal bersama lelaki yang nemenin kita cuddling tiap malam, cekikikan bahas hal-hal receh, tanpa memikirkan punya anak atau ngga, dan memiliki dua income dalam satu rumah. WOOW NICE. 

Sementara begitu, ga tahu deh minggu depan, bulan depan, tahun depan.
Nguahahahahaaaa :))

TAPI KAAAANNN menikah ngga pernah semudah itu, apalagi untuk orang-orang yang masih belum paham dan siap dengan KOMITMEN. Waduuuhh PR bund...

Harus sama-sama paham deal-breaker masing-masing apa.
Prinsip hidupnya gimana.
Kekurangannya ngaco banget ga, bisa ditoleransi ngga.
Pandangannya soal agama gimana.
Pemikiran dan pengelolaannya tentang keuangan pribadi dan rumah tangga sesuai ga.
Keluarganya, keluarga besarnya serusuh dan serumit apa.
Mau punya anak ngga, kalau mau, pola asuhnya gimana.
Setelah menikah, akan menetap di mana.
Kalau salah satu tergiur dengan pihak lain, diatasinya dengan memaafkan atau pisah. 
Dan banyak hal lain yang harus banget dibicarakan di depan sebelum memutuskan menikah.

Menikah tidak pernah tentang menabung dan mempersiapkan hari H pernikahan.
Tidak juga tentang merayakan dan berpesta sampai berhari-hari.
Bukan juga tentang melakukan hubungan badan tanpa dosa dengan alasan kan supaya halal.
Pernikahan tidak hanya tentang akhirnya hamil dan memiliki anak  yang lucu dan menggemaskan.

Pernikahan selalu rumit sekalipun ya, memang, ada bahagia dan tawanya.
Pernikahan melibatkan kesadaran penuh, pikiran, jiwa, dan hati. 
Pernikahan memakan waktu yang panjang, sangat panjang. 
Pernikahan membutuhkan kekuatan yang luar biasa.

Nah, kalau udah mikir kompleksnya gini, jawaban yang tadinya YAA PENGEN NIKAH bisa sedetik berubah jadi HHMM NGGA DULU DEH..

Dan karena hal itu, saya selalu kagum dengan teman dan orang sekitar saya yang akhirnya menemukan pasangan, berkenan berkomitmen, dan tetap menjalani pernikahan sekalipun saya tahu mereka sedang babak belur. Saya kagum dengan betapa besarnya keyakinan dan kekuatan mereka, karena saya tidak punya itu semua. 

Untuk kalian yang sedang berbahagia di pernikahan, selamat ya!
Untuk kalian yang sedang berjuang di pernikahan, semangat ya!
Untuk kalian yang sedang meragukan pernikahan, sini pelukan!

--












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana