29 Juli 2014

Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin.


The David



The David is a perfect description of the ideal body shape for men 

08 Juli 2014

malam ini, anggaplah aku demikian.


pada satu masa,
ketika aku harus memutuskan mundur dan mengaku kalah,
izinkan aku sekali lagi meminta waktumu,
satu malam saja.

jika benar sudimu datang,
sebuah ruangan manis akan kusiapkan untuk kedatanganmu,
ranjang nyaman dan sebuah mawar merah,
satu malam saja.

malam ini,
pandanglah aku seolah akulah perempuan idamanmu,
penuhilah harapan terakhirku,
anggaplah aku demikian sempurnanya di matamu,
mata yang pernah mencintaiku.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan luwes dan lincah,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan cerdas yang mudah beradaptasi,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya bodoh dan ceroboh.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang lembut di depan keluargamu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mampu menjadi kekasih terbaikmu,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya kasar, keras kepala, dan payah.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mampu menjadi istri terbaik bagimu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang layak memeluk, menyayangi, memperjuangkan, mendidik dan menjaga buah hatimu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang pantas disebut "ibu" oleh anak kebanggaanmu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang tak habis-habisnya memanjakanmu, menjadikanmu lelaki terhebat, mampu memenuhi segala kebutuhan lahir dan batinmu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mampu menjadi pelacur terbaikmu, satu-satunya pelacur yang membuatmu candu untuk terus bergelung di atas ranjang,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya buruk dan tak pantas bahkan untuk sekedar berjalan di sebelahmu.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang menguasai pengetahuan islam dengan sangat baik, 
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang menuruti kemauanmu dalam menutup aurat dan hanya membukanya di hadapanmu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mampu menyejukkan hatimu,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya pembangkang dan berlumur dosa.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mengizinkanmu merusak kesehatanmu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang tetap diam saat melihatmu menyulut rokok dan menenggak minuman haram,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang merestuimu mengoleksi berbagai minuman keras di ruang pribadimu,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya berontak dan enggan melihat tubuh dan imanmu rusak perlahan-lahan.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan berambut cantik dan seksi,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan berkulit halus dengan warna coklat adorable,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan berdada besar dan padat,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan berpantat menawan dan memiliki kaki yang indah, 
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang selalu harum tanpa cela sedikitpun,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan bertinggi ideal,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya buruk rupa, berkulit kusam, berdada kecil dengan tubuh gendut pendek, dan jauh dari mengagumkan seperti keinginanmu.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang memiliki sebuah tato bertuliskan sebuah nama di lengan bawah tangan kiriku,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang nampak seksi dengan hiasan tato seperti inginmu,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya tak punya cukup nyali untuk menorehkan setitikpun tinta tato di tubuhku.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mampu kamu banggakan pada setiap orang,

pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang sempurna untuk berdiri di sampingmu,
anggaplah aku demikian,
jangan lihat aku yang nyatanya penuh kekurangan dan hanya mempermalukanmu di depan semua orang.

malam ini,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang mandiri dan sudi mendampingimu di segala keadaan hidup,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang akan setia menemanimu entah di posisi puncak ataupun terendahmu,
pandanglah aku seolah aku adalah perempuan yang selalu siap membuka pelukan manakala kemalangan datang menimpa hidupmu,
anggaplah aku demikian.

malam ini, Sayangku,
pandanglah aku seolah akulah perempuan sempurna idamanmu,
pandanglah aku sesempurna itu dan penuhi diriku dengan milikmu,
pandanglah aku sesempurna itu dan jelajahi tiap jengkal tubuhku,
pandanglah aku sesempurna itu dan puaskan harapan terakhirku.

malam ini, Sayangku,
pandanglah aku sesempurna itu,
dan bercintalah denganku,
sebelum hari esok datang dan kita tak akan pernah bertemu lagi.

malam ini Sayangku,
adalah malam indah perpisahan kita.




Mungkin kamu benar-benar tak akan pernah kembali.
Mungkin aku yang selama ini dijebak kenangan.
Mungkin aku yang selama ini terlalu percaya diri bahwa kerusakan ini mampu diperbaiki.
Mungkin aku yang kalut memandang makna di matamu, cintamu itu memang tak pernah ada.
Mungkin aku yang terlalu bodoh untuk memahami jutaan maksud penolakanmu.
Mungkin aku yang terlalu naif saat menerjemahkan kebaikanmu.
Mungkin aku yang terlalu sibuk merangkai harap dan mimpi hingga lupa menyimak kenyataan.
Mungkin aku yang terlalu rendah hingga tak pantas ada di sampingmu.
Mungkin aku yang salah merangkai doaku padaNya tentangmu. 
Mungkin aku memang seharusnya begini, 
Sendiri, menyesal, jatuh, dan kehilanganmu


thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana