12 Desember 2020

I Don't Know





12.12.2020

 

“jadi dia beneran cinta sama kamu ya?”
“i don’t know.”

“kok ngga tahu?”

“ya emang ngga tahu.”
“yak kan dia menghubungi kamu setiap hari, perhatian ke kamu, dengerin kamu, kasih apa yang kamu mau, bersedia bantuin kamu saat kamu butuh. bahkan sudah kepikiran ngajak serius gitu. masa ngga cinta namanya?”

“ya emang ngga tahu, ini yang agak aku khawatirkan dari semua patah hati selama ini, aku jadi ngga ngerti mana yang cinta mana yang nggak. yang terakhir juga kan seintens itu ngehubunginnya, tapi toh ternyata ya bukan cinta kan.”
“trus sampai kapan kamu sama dia jalan kayak gini terus?”

“sampai kami lelah mungkin ya.”

“dia ngga akan lelah. dia akan pertahanin kamu sih menurutku. he’s a good keeper.”
“i don’t know.”

“kalau dia beneran minta kamu ke orangtua kamu gimana?”
“i don’t know.”

“kamu tuh don’t know aja semua.”
“ya emang gitu.”

“tapi kamu cinta ngga sama dia?”

“sangat.”

“hati-hati ya.”
“iya.”

 

--

 

 

 

04 November 2020

18 Tahun

 



Datang bertubi-tubi dan silih berganti.

Tapi kali ini memberanikan diri berhenti sejenak pada yang berbeda.

 

Menjalani hubungan dengan yang 18 tahun lebih tua bukanlah hal yang mudah.

Namun tidak sukar juga.

 

Kami mengawali kisah dari transaksi bisnis,

Tak perlu dijelaskan apa jenis bisnisnya.

 

Berikutnya janji temu sekali yang berujung pada kedua kali dan seterusnya.

Ia memanjakan saya sejak pertemuan pertama.

Ah salah, malam pertama bukan pertemuan pertama.

 

“Seperti yang saya bilang, saya suka keterbukaan dan terus terang. Nah, menjalani dengan Anda, saya akan menghadapi risiko yang sangat besar. Dan Anda, zero risk, i give you no risk, Sir. Jika harus mengiyakan permintaan Anda; memberikan cinta, perhatian, dan kasih sayang adalah hal mudah bagi saya. Saya yakinkan Anda tidak akan kekurangan sedikit pun. Dan seperti segala jenis hubungan, bagi saya harus saling menguntungkan. Mutually Beneficial is a must. Jadi, apa keuntungan yang saya dapat dari ini semua?”

“Kamu mau apa?”
“Cinta dan uang.”

“Ok. Gimme your bank account.”

 

--

 

Demikian berikutnya perlahan saya merasakan sebaik-baiknya kepuasan.

Saling memberi dan menerima.

 

Dia tidak kekurangan,

Demikian pula saya berkelimpahan.

Berlimpah cinta, perhatian, kasih sayang, dan materi.

 

GOD, this is so good. 

 


 

--










---

 

"Do you tell your friends about us?"
"why?"

"just asking."
"nope."

"good, Honey. you're the best."

"mereka cuma perlu tahu saya sedang bahagia."

14 Oktober 2020

Pelukan Terakhir

 


 

10102020

 

Melihatnya sekali lagi,

Menyentuhnya sekali lagi,

Berbahagia sekali lagi,

Dan berpisah sekali lagi.

 

Padanya,

Selalu ada pemakluman yang sekali lagi.

 

Yang berbeda hanyalah,

Tidak ada lagi luka dan air mata sesudahnya.

 

Entah hati yang semakin teguh,

Atau perasaan yang semakin ikhlas.

 

Ketika tanggalnya baik,

Momennya baik,

Keputusan juga harus baik.

 

Kami berpisah baik-baik.

Tidak kami, saya tepatnya.

Saya sungguh menyudahi kali ini.

 

Keinginan kami berbeda.

Ia ingin bebas dan tidak menetap.

Saya ingin berhenti dan terikat.

 

Keyakinan kami berbeda.

Ia yakin pernikahan adalah omong kosong.

Saya yakin pernikahan adalah anugerah indah.

 

Menyayanginya selama delapan tahun saya rasa cukup,

Cukup menyenangkan, melegakan, dan memilukan.

 

Menunggu Tuhan berkenan membalik hatinya,

Rasa-rasanya adalah sebuah kemustahilan.

Karena Ia nampaknya benar tidak punya hati,

Untuk saya.

 

Malam ini,

Saya memberanikan diri menarik tangannya,

Memohon pelukannya,

Pelukan terakhir.

 

Jika dipertemukan sekali lagi di kehidupan berikutnya,

Melepasmu sudah pasti akan menjadi pantangan utama bagiku.

 

Kamu,

Sehatlah selalu,

Bahagialah selalu.

 

 --

 


 

 

 

--

In case you're curious,

You're that great,

You're that lovely,

You're that kind,

and i love you that much. 


thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana