20 Juni 2012

Save Street Child Surabaya


jika anak diterima dilingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi.
jika anak tidak banyak dipermasalahkan, ia akan terbiasa senang menjadi diri sendiri.
jika anak mendapat pengakuan dari kiri kanan, ia akan terbiasa menentukan arah langkahnya.
jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa mendapatkan nilai kebenaran.
jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan.
jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian.
(Doroty Low Nolte Children Learn What They live With)


begitulah cuplikan yang saya temukan dari sebuah majalah bertajuk islam pemberian seseorang.
seketika membacanya, benar, saya teringat pada teman-teman yang tergabung dalam sebuah komunitas.
komunitas peduli anak jalanan, Save Street Child Surabaya.


apa yang mereka lakukan mungkin tak berarti cukup besar bagi orang lain diluar sana, 
tapi paling tidak mereka memiliki niat tulus dan keinginan berlimpah untuk membahagiakan sesama ..



mereka memberi lingkungan baru yang membuat anak-anak jalanan merasa begitu disayang

mereka memberi arti bebas bagi anak-anak jalanan untuk bangga dan bahagia menjadi diri mereka dengan segala keadaannya

mereka memberi pengakuan nyata akan keberadaaan, memeluk dengan kasih sayang yang membuat anak-anak jalanan tak ragu menyampaikan arah langkah hidupnya

mereka mengajak untuk paham arti sebuah kejujuran agar anak-anak jalanan terbiasa memandang sebuah nilai kebenaran

mereka berbagi dan bersikap tanpa berat sebelah sehingga anak-anak jalanan belajar merasakan keadilan

mereka menjaga dan menemani dengan ramah agar anak-anak jalanan terbiasa dengan sebuah pendirian.






anda ingin menjadi bagian dari 'mereka' untuk membagikan kasih cinta pada sesama ?
silahkan bergabung dengan menghubungi :

Hamdan : 08175180414
Efrita : 089676365191

semoga Allah menjaga anda sekalian dan memberi kelimpahan rejeki yang tak ternilai.
terima kasih :)

18 Juni 2012


"Tak berani aku membuka fotomu, khawatir hatiku gagal menghalau rindu yang semakin menggebu."

13 Juni 2012


waktu senggang memang selalu bisa menciptakan kesempatan bagi otak dan hati untuk saling berjabat dan menghasilkan imajinasi atau hanya sekedar pertanyaan-pertanyaan yang cukup diakhiri dengan tanda tanya tanpa diberi jawaban. aah atau mungkin waktu dan kuasa Tuhan yang akan menjawabnya, suatu hari nanti.



begitupun siang ini,
beberapa lembar pekerjaan yang sudah terselesaikan,
peralatan kantor yang tergeletak dengan sembarang,
dan secangkir kopi pelengkap meja kerja,
menemani butir-butir pertanyaan yang kemudian muncul dengan sesuka hati,
berfikir tentangmu dan esok harimu.





kira-kira apa yang sedang kamu lakukan sekarang ?
sudahkah kamu sholat dhuhur ?
berdoakah kamu tentangku ? tentang kita ?
mengadukah kamu tentang jarak ?
masihkah kamu menginginkan arloji berbentuk kotak kebulatan ?
seberapa hebat keadaan menggerus berat tubuhmu ?
masihkah kamu tersenyum polos saat berbincang dengan oranglain ?
apakah kulitmu semakin gelap ?
masihkah kitab suci itu terbawa dalam tasmu ?
masihkah kamu sesederhana saat terakhir kita bertatap muka ?
masih bolehkah aku membisikkan rindu padamu ?
apakah kelak kamu yang akan menjadi imamku ?
mungkinkah aku menjadi wanita yang terakhir bagimu?
apakah kamu akan memilih wanita lain ditempatmu yang baru kelak ?
siapa nama wanita yang akan mendampingi namamu diundangan pernikahanmu kelak ?
berapa lama kamu memberiku waktu untuk menunggu ?
akankah kamu kembali untuk sekedar menyampaikan "pergilah" agar aku tak lelah menunggu ?
mungkinkah kamu akan kembali untuk berkata "menikahlah denganku" ?
atau mungkin kamu tak akan kembali ?
apa benar kamu adalah pria yang hatiku nanti selama ini ?
akankah perubahanmu menjadi kekal ?
masihkah ada kesempatan bagiku untuk membahagiakanmu ?
adakah kesempatan bagiku untuk membasuh kakimu sepulang kamu bekerja ?
adakah kesempatan bagiku untuk menggenggam dan mempercayakan hatiku padamu ?
mungkinkah aku tak menikah karena kamu telah bersanding dengan yang lain ?
apakah ada kesempatan bagiku untuk menyeduhkan susu hangat untukmu ?
apakah ada kesempatan bagiku untuk memijatmu saat lelah bertandang ditubuhmu ?
apa benar kamu adalah pria yang akan melihatku membuka jilbab dipersinggahan senja ?
akan seperti apa wanita yang menjagamu seumur hidup ?
cantikkah ia ?
berhati lembut kah ?
sopankah tutur kata dan sikapnya ?
akankah ia menjadi wanita kebanggaanmu ?
apakah ia akan selalu mendukung pekerjaanmu ?
apakah ia pandai menjagamu ?
apakah ia bisa kamu ajak berbagi canda dan keluh kesah ?
diusia berapa rambutmu nanti memutih ?
masihkah kamu gemar mengerutkan kening ?
warna apa yang akan kamu pilih sebagai busana pengantinmu ?
masjid mana yang akan kamu pilih kelak dengan pasanganmu ?
siapa wanita beruntung yang akan kamu kecup keningnya seusai kalian sholat berjamaah ?
masihkah kamu mengenakan kemeja hitam yang selalu memanjakan mataku ?
masih bolehkah aku menyimpan fotomu ? foto sikecil ?

terlalu banyak pertanyaan memang tidak baik,
karenanya aku cukupkan saja,

selamat siang kesayanganku,
semoga Tuhan selalu melindungimu dimanapun kamu berada dan melangkah.


11 Juni 2012


belajar mencintaimu dengan

mendengar tanpa menyela

berbicara tanpa menuduh

memberi tanpa kecuali

mendoakan tanpa henti

menjawab tanpa mendebat

berbagi tanpa pura-pura

mensyukuri tanpa menuntut

percaya tanpa bimbang

memaafkan tanpa menghukum

dan berjanji tanpa melupakan
"mulai akan menunggumu dengan setia, hingga tak terbaca apakah ini cinta atau buta"

07 Juni 2012


maaf, maaf, maaf.
sungguh maafkan aku sayang .
jika ada kata lain yang bisa mewakilkan penyesalan lebih dari kata 'maaf' , pastilah sudah kuhantarkan kata itu untukmu, secara langsung maupun melalui Tuhanku.

aku percaya, Tuhan tak akan menghukummu, aku, dan kita.
Tuhan hanya menegur kita, mengingatkan agar kita tak lagi melangkah ke arah yang salah.

keadaanmu tak akan membuatku menjauh, melangkah bertolak arah.
memelukmu, menggenggam tanganmu, membasuh peluhmu adalah yang aku ingin (sejujurnya),
tapi keadaan yang tak akan mengijinkanku melakukannya.

semua yang bisa aku lakukan, pasti akan kulakukan.
mungkin tak akan membuatmu merasa lebih baik,
tapi paling tidak, aku tak membiarkanmu merasa sendiri.

menghadapi apapun yang ada didepanmu, didepanku, didepan kita, 
aku tak akan gentar, tak akan membuatku takut.
'aku hanya takut kamu tak percaya bahwa aku akan selalu ada disampingmu'

bagiku justru bukan kamu yang tak cukup pantas untukku,
tapi akulah yang sungguh jauh dari pantas untukmu.

sudahi laramu sayang,
cukupkan sedihmu,
egoiskah aku jika aku memintamu berhenti merundung perih ?
karna demi Tuhan, aku tak kuasa melihatmu membuka mata, melangkah menapaki hidup, tapi tak bernyawa.


07 Juni 2012.
untukmu yang terkasih, bee.



04 Juni 2012

saat kabar darimu kuterima, siang terik yang kuingat.
singkat tapi cukup menjadikannya bagaikan petir menghujam hati dan kepalaku disiang bolong.

sungguh, 
tak sedikitpun aku menyalahkanmu, karna kutahu kamu pasti menjagaku,
menjaga hatiku, dan keseluruhanku.

tiap langkah yang kita ambil, tentulah memiliki resiko dan harga yang harus dibayar.
'nasi sudah menjadi bubur', terlanjur.
tapi bukankah perumpamaan itu serupa dengan kisah kue brownies.
brownies adalah kue yang menjadi enak dari hasil kesalahan pembuatan kue coklat.

dari itu,
tataplah mataku, jikalau tak bisa terbuka, memejam dan percayalah pada hatiku,
aku masih disini, sejengkalpun aku tak akan pergi darimu.
dikejauhan aku akan tetap memelukmu sayang, dalam doa.

jika semua yang telah terjadi adalah sebuah kesalahan,
biar kugenggam rahasiamu, dan kubuatkan tapak langkah baru,
untukmu melangkah dijalan yang lebih terang (tentu atas ijinmu)
dan jika nanti kamu memutuskan untuk melepasku dan memintaku pergi,
paling tidak kamu sudah memiliki jalanmu, 
sekalipun tanpaku, ku yakin kamu pantas untuk hidup bersama dewi bahagiamu (siapapun itu). 

jika memang menjaga jarak adalah yang terbaik, 
dengan menggadaikan bahagia, 
aku akan mengikutinya.

tertanda,
ninnas.
thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana