04 April 2017

"halo"

"hai. Apa kabar?"

"baik. Kamu masih bekerja?"

"iya, ini masih di kantor."

"kenapa beberapa kali telepon dari saya kemarin tidak kamu angkat?"

"saya tertidur, paginya lupa karena harus melakukan banyak hal."

"oh... Lalu sekarang sedang senggang jadi bisa angkat telepon?"

"hhmm, lebih ke ingin tahu, apa yang membuatmu menghubungiku sampai beberapa kali dalam waktu berdekatan. Have you get your period?"

"ah, karena itu. Kenapa? Kamu takut kumintai pertanggungjawaban?"

"no, nggak gitu."

"lalu?"

"ya kalau kamu belum dapat, ayo kita ke dokter!"

"sudah kok, aku sudah dapat. Tenang aja. Sekalipun aku belum dapat dan 'jadi', aku tak akan mengganggumu. Sungguh."

Kemudian perbincangan berlanjut.
Kamu memutar topik, aku mengikuti.
Terus mengikuti obrolan ini sembari memainkan sebuah alat pendeteksi dengan dua garis merah di atasnya.

**

Jika sanggup menjaga cinta bertahun-tahun ini dengan rapi dan dalam, menjaga benihmu sungguh bukanlah perkara berat, karenanya aku melontarkan dusta.

Tiada gunanya memintamu menjaga apa yang tak kau harapkan ada di hidupmu;
Aku.
Cintaku.
Anakku,
Anak kita.

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana