25 April 2016

Affair (2)



Kesekian kalinya kita bersembunyi dari jutaan pasang mata yang mungkin mengenali siapa aku, siapa kamu, siapa keluargaku dan siapa keluargamu. 

Kita bersembunyi demi melebur rindu,
Menyatukan semua yang tertahan selama masa tak saling jumpa.

Aku menumpahkan kecupan, pagutan, belaian, bisikan, semuanya. Hingga tuntas.
Begitupun kamu.  

"Sejauh apa kamu mengenalku?"

"Tanyakan apa yang ingin kau ketahui dariku tentangmu!"

"Beritahu aku, satu hal yang sama sekali bukan diriku!"

"Menyesal. Penyesalan adalah hal yang selama ini tak pernah kutangkap ada di dirimu."

"Jika kemarin kamu jawab begitu, kupastikan kamu mengenalku seutuhnya. Hari ini justru penyesalanlah yang menggelayutiku."

"Penyesalan atas kita? maaf..."

"Nope. Seperti yang kamu tahu, saya bukan tipe orang yang menyesali sesuatu, apapun itu. Tapi sekarang, saya merasa begitu menyesal, amat sangat. Andai saja saya tidak terburu-buru menikah dengannya 2 tahun lalu." 

Saya tercekat, sakit.
Dia tercekat, sama sakitnya. 




foto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana