Sebelumnya, aku akan dengan senang hati menghampiri rak
cangkir setiap kali melakukan rutinitas belanja bulanan.
Karena di sana,
Aku bisa mematung beberapa menit.
Tersenyum bahagia memandangi deretan cangkir.
Cangkir dengan aneka gambar, warna, dan ukuran.
Beberapa menit berikutnya akan kuhabiskan dengan bimbang.
Cangkir mana yang layak menjadi pilihan.
Aku akan memilih cangkir terbaik untuk kubeli.
Kemudian akan kubawa pulang demi melengkapi mimpiku.
***
Jika kelak aku berumah tangga, aku memiliki satu mimpi.
Siapapun tamu yang berkunjung ke rumah kami, akan diberi
suguhan teh manis hangat.
Teh manis hangat yang disajikan dalam cangkir-cangkir
bergambar lucu
Atau cangkir-cangkir dengan bentuk unik yang selama ini aku
koleksi.
Tak boleh ada satu set cangkir seragam yang disajikan dalam
satu meja di rumah kami.
Karena sangat membosankan.
Aku ingin tamuku turut merasakan sepercik bahagia sepertiku,
Bahagia melihat gambar-gambar lucu dan unik di cangkir yang
tersaji.
Sambil menyesap hangatnya teh manis,
Dan bertukar cerita atau berbagi canda bahagia tentu saja.
YA, ITU MIMPIKU.
***
“Besok hari terakhir saya ngantor. Don’t miss me!”
“How dare you to said that! Sudah pasti akulah yang paling
kepayahan karena merindukanmu.”
“Maaf.”
“Kenapa kamu harus keluar? Kantor ini pasti terasa
membosankan tanpamu.”
“Come on. Kamu tahu bukan keinginan saya untuk keluar dari
sini.”
“Yaah. They’re so cruel. Akhir bulan ini saya mengundurkan
diri.”
“Hah? Sudahlah. Kamu tak peru melakukannya.”
“Tenang. Ini bukan karenamu.”
“Well. Karena saya akan merasa sangat bersalah kalau kamu mengundurkan diri karena saya. Ok then, see you tomorrow!”
“Wait! Saya ada sesuatu untukmu.” Kemudian aku mengeluarkan sebungkus hadiah kecil untuknya.
“Cangkir? Sagitarius. Waah I’ll definitely use it. Thank
you.”
“Kamu suka?”
“Yep.”
“Kapanpun kamu sedang lelah atau merasa hidup sedang kurang
menyenangkan, minumlah. Gunakan cangkir itu. Saat menggunakan cangkir itu, saya
harap kamu sempat membaca setiap detail sifat-sifat baik Sagitarius yang tertulis
di sana. Semoga bisa membantumu merasa lebih semangat dan optimis.”
“Well said, Darling.”
Kamu tersenyum, aku bahagia.
***
Seingatku itulah terakhir kalinya aku merasa bahagia.
Setelahnya, aku merasa kamu mengambil semuanya dariku.
Bahkan mimpi-mimpi kecilku.
Kamu pergi,
Cintamu pergi,
Senyummu pergi,
Kelembutanmu pergi,
Dan aku bersedih.
Aku tak lagi sudi menghampiri rak cangkir,
Aku benci melihat cangkir menarik yang disediakan di
hadapanku,
Aku akan memilih segera pergi jika melihat cangkir-cangkir cantik,
Karena aku telah kehilangan mimpiku.
Mimpi tentangmu,
Mimpi tentang kita,
Mimpi berumah tangga,
Mimpi tentang cangkir.
***
Cangkir terakhir yang kubeli adalah untukmu,
dan kamu berikan pada istrimu.
ih... tulisannya singkat tapi cantik. sukaa!
BalasHapuskeep writing ya kak :)
uuwuwwwuuuwuwuu makasi, Kak.
BalasHapusmari kita semangat nulis lagi :D