26 Februari 2012

12 Februari 2012

tak pernah ingat dengan pasti kapan saya dan dia mulai dekat, 
yang pasti segala yang ada diantara kita sangat rumit dan sulit menemukan jalan keluar.


yang saya tahu pasti dari dia, 
dia sangat misterius, terlalu penuh tanda tanya,
dia yang terbaik yang pernah ada dihadapan saya,
senyumnya masih yang terindah yang pernah saya lihat diantara lelaki manapun,
caranya berbicara, bersikap, membelai, bahkan menyentuh saya, masih yang paling menawan,
dia tahu bagaimana mengimbangi saya (sejauh ini),
dan yang terakhir, diapun masih yang paling membingungkan :)


mungkin segelintir teman dan sahabat yang tahu bagaimana kami menjalani hubungan tak akan bisa menebak kemana arah kami melangkah, kemana dia akan membawa saya, dan bagaimana saya akan menyikapinya.
yang mereka tahu saya dan dia saling memiliki rasa, 
saya dan dia saling menganggap ada.


beberapa bulan yang lalu, saya dan dia masih berjalan ditengah kabut, 
sampai kami tiba di tanggal 12 Februari 2012, minggu, malam.


saat dingin masih begitu ramah menyelimuti kami,
saat keragu-raguan masih terlalu pekat mengiringi jalan kami,
saat dia tak pernah gamblang menunjukkan rasanya,
di saat itulah keadaan membuat kami sempat bersatu, sejenak, 2 jam.
terlalu singkat namun tetap indah.
terlalu cepat namun mampu mengukirkan kenangan dihati kami.


saat itulah saya menyadari bahwa dia yang "terbaik"
dia adalah apa yang saya puja selama ini,
dia adalah apa yang saya tunggu selama ini,
dan masih sampai saat saya menuliskan semua ini,
dialah yang nyaris sempurna dimata saya.


karena semua itulah, akhirnya saya juga menyadari, 
saya tak punya cukup nilai dan harga diri untuk terus memujanya, 
untuk terus menunggunya,
untuk terus tersenyum padanya,
waktu terus memburu,
rasapun tetap harus diberi ketenangan,
sampai akhirnya saya harus membulatkan niat dan berani mengambil langkah,


mengakhiri sekarang atau tidak sama sekali.
menutup sekarang atau terus membiarkannya terbuka,
karena menunggunya menentukan waktu yang tepat 
dan berani mengambil keputusan adalah kemustahilan,
dan karena dia adalah teman dari mantan kekasih saya,
dan selamanya saya akan tetap menjadi mantan kekasih dari temannya,
dan jika itu adalah penghalang, maka selamanya penghalang itulah yang akan menjadi alasan kami harus berpisah.


karena saya masih terlalu menyayangi dia, HK.
saya pergi.



MILLY

antara suka dan takut
antara senang dan ragu
antara optimis dan psimis

apapun itu yang terpenting saya punya teman kecil yang selalu menyambut riang tiap saya tiba dirumah,

m i l l y 

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana