19 Februari 2014

Valentine 2014

Thank you soo much @Ibnuwibowo for the beautiful red-roses ❤️

Thanks for your love, your warm hugs, your romantic kisses, and your patience.. 

09 Februari 2014

cinta yang tak harus bersama -2-


selamat malam 

jika kamu bertanya bagaimana kabarku hari ini, aku sakit.
sakit karena memikirkanmu,
sakit karena kebodohan kita, 
sakit karena kelelahan berpura-pura,
aku sakit karena kelu menahan tawa.

menelusur satu per satu kejadian yang melibatkan keberadaanmu.
waaah kita ini lucu ya?
memilih saling meninggalkan,
sibuk mencari pengganti demi pelarian tanpa garis finish,
lalu sama-sama terjerembab dalam fenomena "salah pilih pasangan"
kamu memilih perempuan berparas ayu namun materialistis, itu kesalahan.
aku memilih lelaki bertubuh bidang dan nampaknya kaya pengertian, itu kesalahan.

bagaimanapun pilihanmu, jika itu bukan diriku, itu KESALAHAN.
dan sebagaimanapun pilihanku, jika itu bukan dirimu, itu KESALAHAN. 
ya karena kita memang saling cinta bukan?

kemudian,
aku pergi, karena kamu seperti tak menginginkanku,
itu adalah bukti bahwa aku PINTAR menerka-nerka.
dan kamupun pergi, karena kamu menganggap aku tak lagi mencintaimu,
itu adalah bukti bahwa kamu PINTAR menyusun asumsi.

tunggu,
itu kita berdua benar pintar adanya, atau berlagak pintar?

beberapa menit ini, kubaca berulang catatan komunikasi kita,
aaahh nampaknya kita ini benar-benar dua pecinta yang BODOH.

aku bodoh karena bertingkah sok berharga dan layak diperjuangkan,
bodoh karena merasa paling pandai mencintai padahal hanya bisa mengagumi,
tapi,
kamupun tak kalah bodohnya.
kamu bodoh karena membiarkanku pergi tanpa sedikitpun berupaya mengejar,
kamu bodoh karena mana ada lelaki matang seusiamu tapi tak mampu bersikap tegas?
mana ada lelaki seberpengalaman dirimu, masih saja tak mampu membaca GELAGAT WANITA?
mana ada hah?
CU MA KA MU!

dan lucunya,
kita sama-sama bertingkah seolah berhasil saling melupakan.
berucap ke semua orang, bahwa kita sudah tak lagi saling merindukan.
berteriak bahwa kita sudah bahagia dengan hidup kita masing-masing.
lalu dalam keadaan tertentu, sama-sama meringkuk menertawai diri sendiri, 
betapa munafiknya kita..

huuuh,
aku benci kamu.
benci.
benci karena sekuat apapun aku berusaha melangkah dengan yang lain, toh hatiku masih saja dikuasai olehmu.
benci karena ternyata hingga detik ini, cintaku padamu masih saja utuh. hanya saja namanya berubah. 
iya, dari cinta menjadi benci.

kamu,
masih mencintaiku, atau sedang membenciku, Ndra?

apa benar, kisah kita adalah cinta yang tak harus bersama?


 
thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana