10 Juni 2022

HAPPY COMEBACK BTS


 


Aduh duh duuhh begini toh rasanya menikmati idol yang comeback. Dulu pas demen ama idol lain, ga pernah nungguin mereka comeback. hahahaa :))


Bangtan emang beda kok ya..


Well anyway, lagi mau cerita sedikit isi kepala aja. 

Mencintai BTS ini mengajarkan banyak hal, tentu. 

Mengajarkan untuk tetap ingat apa yang menjadi pijakan atau dasar kita melakukan apa yang kita lakukan sampai sekarang. Untuk mereka, ini tentang kecintaan mereka pada musik. Lah kalau kita? 

Apa yang mendasari kita melakukan pekerjaan kita? selain faktor uang loh ya..

Cuma memikirkan pertanyaan itu aja, udah diam termenung nih sayanya. hahahaaaa apa yaaa..

Mencintai BTS, ya ngehaluin mereka lah ya intinya. 

Kita tuh tidak bersaing dengan sesama ARMY, tidak dengan fandom lain, tidak dengan fans lain. Tidak dengan siapapun kecuali diri sendiri. 

Bersaing dengan akal sehat kita sendiri. 

Bersaing dengan kesadaran akan seberapa jauh dan mampu kita mendukung mereka.

Bersaing dengan keadaan kita, keuangan kita, kewarasan kita, kontrol diri. 

Pada akhirnya, mencintai BTS selalu mengajarkan untuk melihat diri sendiri dengan lebih dalam. 

Lebih mengenali diri sendiri. Dan ini sangat menyenangkan.. :)


20 Mei 2022

Ideal Day

 



Ketika menjalani hari yang ideal, semuanya terasa seimbang.

Body, mind, and soul.

Hari yang ideal akan dimulai dengan kepastian bahwa saya tidak perlu memikirkan bagaimana keadaan finansial saya? bagaimana urusan keuangan ini di masa depan. Karena dengan demikian, saya bisa terbebas dari kewajiban bekerja dan mencari uang. 

Selanjutnya, hari yang ideal adalah ketika saya terbangun tepat saat subuh, berbincang dengan Tuhan. Mengenakan pakaian olahraga, jogging atau bersepeda sembari menghidup udara pagi, beristirahat dan mengambil sebuah foto yang menunjukkan indahnya alam yang saya lintasi, memilih lagu-lagu terbaik dari BTS untuk menambah semangat saat berolahraga, tiba lagi di rumah dan membuat sarapan smoothies, minuman air limun atau susu kedelai. Mandi dan mengenakan pakaian santai. 

Menghabiskan sisa pagi dengan membaca buku. Saya suka genre self-improvement, hostorical romance, thriller, crime, atau buku-buku yang pernah dibaca oleh anggota BTS. Tapi kali ini, saya memilih buku self-improvement. Saya membaca buku di ruang tengah dengan latar lagu yang menenangkan hasil mengecek playlist di Spotify. 

Makan siang dengan nasi merah, lauk ikan gindara, dan sayuran. Terakhir saya melengkapi dengan potongan buah naga merah dan air mineral. Demikian saja sudah sangat melegakan dan menyenangkan perut. 

Setelahnya saya tidur siang, nyenyak dan tanpa halangan atau kegaduhan apapun. 

Bangun di sore hari, mandi, lalu menyiapkan makan malam. Susu protein sepertinya cukup. Dan segelas wine merah pemberiannya. Dia selalu rutin memberikan wine kesukaan saya, karena hanya dia yang tahu betul apa selera saya. 

Menghabiskan malam dengan nonton satu atau dua film dari Netflix. Saya kurang suka film seri akhir-akhir ini. Terakhir saya melihat docuseries dan bosan. Demikian juga drama korea yang sedang melejit saat ini, baru menonton dua episode, saya bosan. Film adalah pilihan terbaik. Setelahnya saya menghabiskan waktu di kamar, beberapa kali scrolling konten tentang BTS untuk memastikan saya tidak tertinggal apapun. Menyisakan satu jam untuk membaca buku, menulis jurnal, meditasi, lalu bersiap tidur dan mengulang hari seperti tadi. 

Di akhir pekan, saya akan menghabiskan malam dengan makan malam di luar, entah sendiri atau bersama dengan keluarga, teman, sahabat, atau siapapun. Minggunya, saya akan berwisata entah ke mana saja kaki memilih tujuannya. 

Bagi saya, itu adalah hari yang ideal. 

Hanya begitu.

14 Mei 2022

My Dream Life Look Like

 


Beberapa kali meluangkan waktu untuk diri sendiri. Di akhir pekan, di usai jam sibuk, kapanpun pikiran bisa sedikit mundur dari keriuhan, saya selalu memikirkan bagaimana kiranya kehidupan yang sebenar-benarnya saya impikan? 

Tidak artinya kehidupan yang saya jalani sekarang jauh dari baik-baik ya! Hanya saja, jika bisa menjalani kehidupan impian dengan kebahagiaan utuh dan tanpa kekhawatiran, saya rasa ini adalah jenis kehidupan yang akhir-akhir ini saya dambakan. 

Kebahagiaan

Tiada seorangpun yang memimpikan keburukan, kesedihan, kesengsaraan, dan kegetiran bukan?

Demikian juga dengan saya. Mengiringi mimpi, jika bisa memilih, saya pasti akan memilih kehidupan yang penuh kebahagiaan. Bahagia bagi saya tak harus disimbolkan dengan tertawa lepas, senyum riang, atau air mata suka cita. Bahagia ya semudah menjalani kehidupan tanpa kekhawatiran. tidak terbebani, bebas melangkah, dan dipenuhi ketulusan. Ketika dikelilingi dengan orang-orang yang satu visi, penuh cinta, dan saling perhatian. Berada di lingkungan yang penuh toleransi dan kepedulian. Dulu saya kira saya akan bahagia jika menua di kota besar, tak jauh dari hiruk pikuk lambang kehidupan. Saat ini tidak, saya lebih merasa bahagia menua di ketenangan. Saya akhirnya menjadi kebanyakan orang yang ingin menghabiskan masa tua dengan tenang. 

Rumah tepi pantai

Ada beberapa orang yang memilih tenang tinggal di kaki gunung, di sekitar ladang, sawah, bahkan tenangnya hutan. Tapi saya akan memilih kehidupan impian di pinggir pantai. Bukan pantai pusat tujuan berlibur, tapi pantai yang tenang dan tetap tidak jauh ditinggalkan peradaban. Pantai yang desiran ombaknya menghanyutkan sekaligus menangkan. Tak akan bisa digantikan dengan apapun. Sekalipun dalam kehidupan nyata, saya tidak bisa berdamai dengan pantai dan kehidupan di sekitar pantai, tetap saja, saya berharap kehidupan impian saya adalah bisa dan mampu tinggal di pinggir pantai tanpa takut menghadapi risiko yang ada. 

Membicarakan rumah di tepi pantai, hidung dan otak langsung menangkap aroma chamomile, butter, almond, jasmine, sandalwood, vanilla, dan kombinasi musk sebagai aroma yang akan melekat menyatu dengan tubuh saya. 

Linen 

Kehidupan impian bagi saya adalah tentang berpakaian senyaman mungkin, seringan mungkin, dan semanis mungkin. Gaun tipis berbahan linen adalah jenis pakaian yang memenuhi lemari pakaian saya. Warnanya sangat berbanding dengan koleksi pakaian saya saat ini. Kelak, saya akan memilih warna-warna lembut, putih, khaki, dusty rose, soft blue, abu-abu, lilac, cream, beige, light green, dan sejenisnya. Pakaian tidur saya juga akan setipis dan senyaman mungkin. Selain pakaian tadi, lemari saya akan dilengkapi dengan berbagai pakaian dalam yang tipis namun cantik, dan aneka pakaian renang dalam bentuk swimsuit, bukan bikini. Saya tidak terlalu suka bikini. 

Sehat

Di rumah tepi pantai, beraromakan khas musim panas, dengan gaun linen cantik, saya akan menjalani kehidupan dengan segala hal yang sehat. Mental yang sehat, hubungan yang sehat, dan tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat tentu seiring dengan makanan sehat,  menggunakan bahan-bahan mentah yang selama jarang saya gunakan sehari-hari. Saya mulai dan membiasakan diri dengan konsumsi makanan sehat dan alami. Lalu tentu saja tidak memusingkan pekerjaan yang beriringan dengan target dan tenggat waktu. Kehidupan saya hanya akan dipenuhi dengan bangun pagi, menyesap air lemon jahe, olahraga, membuat sarapan, menyiapkan kudapan dan makan siang, membaca buku, menulis di blog, menata rumah, bersosialisasi, berenang, berdansa, berleha-leha, segelas limun, berbincang, bercinta, dan makan malam di luar sesekali sambil menjelajah rasa bersama pasangan saya. Pekerjaan dan mencari nafkah biar menjadi urusan pasangan saya. Anak? saya tidak melihat gambaran anak di kehidupan impian saya. Hanya ada saya dan pasangan saya. Mungkin anaknya, tapi ia sudah dewasa dan memutuskan tinggal mandiri di belahan dunia lainnya.

Keliling dunia 

Tidak pernah pasti, namun rutin. Saya dan pasangan akan meluangkan waktu untuk berkeliling dunia. Menghabiskan waktu berbelanja di berbagai sisi dunia. Mempelajari berbagai budaya dan bahasa yang ada. Saling menatap penuh cinta ketika menghadiri berbagai acara menyenangkan di banyak negara. Menghadiri acara musik dengan pakaian indah, serasi, dan tampak sangat pantas. Mencoba berbagai pasta dan teh. Menikmati minuman dari setiap bar yang kami kunjungi. Tanpa mengunggah apapun di Instagram. Hanya saya, dia, dan keindahan dunia. 



03 Februari 2022

Dunia Membutuhkannya

 


Di tengah kondisi yang serba tidak menentu, saya rasa dunia paling membutuhkan cinta. Tidak semata-mata cinta antara sepasang kekasih. Cinta yang cakupannya lebih dari itu. Cinta pada diri sendiri, cinta pada keluarga, cinta pada teman, cinta pada pekerjaan, cinta pada orang di sekitar, cinta sebagai bahasa yang sebaiknya kita gunakan ketika berkomunikasi. 

Dengan menerapkan bahasa cinta, apapun yang akan kita lakukan, rasanya akan berkali lipat lebih indah, menenangkan, dan menyenangkan. Untuk diri sendiri dan orang lain. 

Melakukan apapun berlandaskan cinta juga akan terasa lebih melegakan. 

Jika kita melakukan apapun atas dasar cinta, kemudian menular pada orang sekitar, menyenangkan sekali bukan rasanya?

Dari cinta, kemunculan berikutnya adalah kepedulian, empati, simpati, rasa sayang. 

Membayangkan betapa indahnya kita semua berkomunikasi dengan bahasa cinta dan atas intensi cinta saja sudah sedemikian membahagiakan. 

02 Februari 2022

Admire Them

 


BTS. I admire them the most recently. For their hard work.

01 Februari 2022

My Favorite Place




Tempat terfavorit. 
Yang ada di benak ketika membahas tentang tempat terfavorit adalah tempat di mana ketika berada di sana, kamu merasa nyaman. Nyaman dengan dirimu, nyaman dengan kondisinya, nyaman dengan bagaimana emosi yang kamu rasakan ketika di sana; entah ketenangan, keriangan, syukur, dan perasaan lainnya. 

Saya pernah merasa tempat terfavorit adalah tempat tidur, kasur, buku, dan alunan musik yang menenangkan pendengaran. 

Saya juga pernah merasa bahwa mall adalah tempat paling favorit, sampai kemudian saya merasa mall terlalu riuh, terlalu memusingkan. 

Sempat juga saya berandai-andai, apakah pantai adalah tempat favorit saya?

uum uumm, bukan. 

Saya tidak merasakan kenyamanan di pantai, di gunung, di alam. 


Lalu saya menemukan sebuah tempat yang saya merasa nyaman dan senang.

Lantai dansa.

06 Januari 2022

Sederhana

 

Saya tahu dia lelaki yang salah.

Tapi toh ini untuk bersenang-senang. 

Saya suka menjalani aktivitas dengannya. Berbicara, bercanda, menonton film bersama di sofa ruang tengah rumah saya, menertawakan adegan-adegan tak tepat nalar, mengutuki skenario aneh dari tontontan di layar, meringkuk bersama dalam satu selimut, berbagi minuman dalam satu gelas yang terus-menerus diisi, saling membelai rambut, membelai paha, dan berbagai belaian lainnya, makan berdua, memasak untuknya, memarahinya ketika piring yang harusnya dicuci justru pecah, menariknya ke kamar, bercinta, berpelukan, berciuman, memanggilnya untuk mandi bersama, dan tidur bersama. 

Saya suka menjalaninya.

Tapi yang saya juga sadari adalah semua itu tidak akan untuk selamanya.

Bukan terhalang kematian, namun lebih ke apapun yang ada di antara kami ya sifatnya memang sementara.

Kami tidak akan mempertanyakan intensi satu sama lain, karena kami sudah cukup paham untuk menjalani ini tanpa banyak mengajukan tanya. Terima saja begini adanya. 

Saya menjadi peduli ketika ada nominal tertentu masuk ke rekening. 
Saya peduli ketika kami sedang bersama di ranjang. 

Sudah, hanya di sana letak kepedulian saya. 

Dan jika kami harus menyudahi semuanya di sini, pasti tidak masalah. 

Kami akan saling meninggalkan, tanpa perpisahan, dan lekas menemukan yang baru.

Sederhana.



04 Januari 2022

Secret Sex



Kalian pernah bersetubuh dengan seseorang lalu ia berpesan "please, keep this secret"?

Apa jawaban kalian?

Apa perasaan kalian?


Ia akan bilang bahwa apa yang kalian lakukan menyenangkan, menggiurkan, menenangkan, menghanyutkan, dan adiktif. Tapi selesai di sana. Tidak lebih. 

Ia menikmatimu di ranjang, tapi enggan mengakuimu di depan umum. 

Bukan salahmu, bukan salahnya. 

Kalian hanya perlu menentukan prioritas. 


Ketika ia meminta sesuatu yang disebut secret sex, tetapkan prioritas bahwa yang kamu inginkan pun memang hanya sex, bukan pengakuan, bukan romansa, bukan keintiman. 

You're enjoying the sex, no more. 

and he can give you that. 

less drama, more satisfaction.


Kamu bahagia,

Dia bahagia,

WIN WIN, RIGHT?


Kalau ia tidak menganggapmu di depan umum, ya tak perlu anggap dia juga di depan umum. 

Kalian hanya perlu saling mengakui kebutuhan dan kehadiran saat di ranjang.

That's all.

thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana