28 April 2015

kelemahan.


Apa kelemahan terbesarmu?


Mencintai seorang lelaki.

Saya akan menjadi sisi saya yang paling lemah ketika saya mencintai seorang lelaki. Semua logika dan hal masuk akal bisa mendadak kabur dari otak ketika saya terlibat dengan cinta.

Yang paling melemahkan adalah saya selalu sadar bahwa setiap kali saya mulai jatuh cinta, saat itu lah saya mulai mempersiapkan diri untuk merasakan patah hati.


Seketika merasakan cinta, seketika itu juga berbagai bayangan gelap muncul entah dari mana.

Ketika semua bayangan gelap itu mengancam, satu-satunya yang saya butuhkan adalah digenggam oleh yang tercinta, memastikan pada saya bahwa semua akan baik-baik saja. 


Itu yang saya butuhkan.

Tapi kenyataan tak akan selalu sejalan. Karena seringkali yang terjadi adalah saya dihadapkan pada dua pilihan, diam dan ketakutan seorang diri atau mengungkapkannya pada orang yang saya cinta?


Diam, bukannya setiap hubungan dibutuhkan saling terbuka, apapun. Jadi diam nampaknya salah. Namun baiknya adalah saya jadi tak perlu menambah beban pikiran orang yang saya cinta karena biar cukup saya yang ketakutan, dia jangan. 


Mengungkapkan, menceritakan ketakutan semacam ini bisa jadi membuat ia yang mencintaimu memutuskan pergi karena manganggap kamu terlalu pelik dan merepotkan, dan ya sejauh pengalaman saya, ujungnya dia pasti pergi. Pasti. Jadi, memutuskan untuk mengungkapkan juga merupakan kesalahan. Sisi baiknya adalah saya sudah mencoba membuka diri.


Lalu, apa jalan keluarnya? Entahlah.

ENTAH.


Dan karena entah ini, saya pun jadi merasa enggan mencintai. Muak pula berurusan dengan asmara. Lelah merasakan lemah. 






Jika 'baik-baik saja'ku tak lagi penting untukmu, barangkali ketidakpedulianmu pada keberadaanku hanya tinggal menunggu detik. 


25 April 2015

Baik-baik saja.


Aku pernah melangkah bahkan berlari sebelum mengenalmu dan semuanya baik-baik saja.
Lalu karena kedatanganmu, segala pergerakanku berubah, hasilnya jauh lebih baik. 
Karena satu dan lain alasan, aku kehilanganmu. 

Aku terjatuh. 
Sakit? Pasti. 

Setelahnya, setepat mungkin dibantu sang waktu, aku kembali berdiri dan lanjut menuju ke depan, semuanya kembali baik-baik saja. 

Lukaku memudar, namun tak menghilang. 
Mungkin karena terlalu dalam. 

Beberapa kali tanpa sadar mataku terpaku pada bekas luka yang memudar itu, ada yang hancur di dalam diriku. 
Tapi tetap, semuanya baik-baik saja.

Kini, kamu ingin hadir lagi? 
SILAHKAN SAYANGKU SILAHKAN.

Pelukanku masih akan selebar dan sehangat dulu. 
Hanya satu yang tak lagi sama, yang sedang kamu hampiri ini adalah perempuan yang memiliki luka akibat ulahmu. 

Jadi Sayang, 
Jika memang kedatanganmu hanya untuk suatu saat memutuskan pergi lagi, silahkan. Tak apa. 

Pergimu tak akan lagi melukaiku. 
Datang dan pergimu tak akan membawa perubahan apapun padaku. 

Aku sudah terlanjur hidup dengan 'baik-baik saja' apapun situasi dan keadaannya. 



23 April 2015

Peri Metheri


"Sudah habiskah minuman hangat di hadapanmu itu, Anakku?"

"Sudah. Sangat hangat sekali di tubuh. Aku rasa sudah siap bagiku untuk menjalankan tradisi keluarga besar kita, Bu. Almarhum Ayah pasti tidak sabar melihat anaknya memasuki hutan kebanggaannya dan pulang dengan kebanggaan yang tak kalah hebatnya."

Ibu yang sedang diliputi berbagai perasaan itu menatap lelaki semata wayangnya dengan mata rentanya yang lembut.
"Iya. Ibu percaya pasti kamulah Penjaga Hutan yang dipilih oleh Peri Metheri." balas Sang Ibu dengan membelai perlahan kepala anaknya. 

"Baiklah Bu, sesuai tradisi, jika setelah 45 hari aku tidak kembali ke rumah ini, ke desa kita, maka Ibu boleh mengadakan sajian makanan untuk desa sebagai bukti bahwa akulah yang terpilih menjadi penerus keturunan putih."

"Iya, Anakku. Iya. Berhati-hatilah."

***

Randro sudah memasuki malam ke 23, saat tiba-tiba gubuk kecilnya terasa sedikit goyah diterpa angin. Angin yang tak terlalu besar, namun cukup ampuh untuk mengusik tidur penghuni di sekitar terpaan. Perlahan dan sigap, Randro keluar dari gubuk dengan menggenggap pisau anqwor, senjata paling hebat yang diberikan oleh Ayahnya, senjata yang khusus diciptakan untuk para penjaga hutan.

Ketika Randro menyusuri bagian kanan gubuk kecilnya menuju aliran sungai kecil, mata Randro terkunci hening, sekujur tubuhnya tak mampu digerakkan bahkan tangannya paling cepat pun turut terasa lumpuh. Ia terpagut membeku menyaksikan pemandangan indah di hadapannya. Seorang perempuan dengan pakaian yang begitu putih, bersih dan bersinar. Aaahh tak hanya pakaiannya yang nampak sangat indah dan berbeda dari pakaian pada umumnya, tapi juga paras. YA PARAS PEREMPUAN INI BEGITU MENAKJUBKAN. Perempuan ini seperti bukan dari bumi, entahlah..



lalu tiba-tiba Randro tersadar. Mungkin inilah yang disebut dengan Peri Metheri, satu-satunya Peri Putih yang dititipkan Dewa Kehidupan pada Penjaga Hutan. Satu-satunya peri yang memiliki sinar putih dengan balutan selendang indah buatan surga yang juga berwarna putih. Terlebih dari semua itu, Peri Metheri adalah peri yang sengaja diturunkan sebagai satu-satunya sang penyebar kebaikan dan ketulusan hati yang abadi. Siapapun yang dipilih Sang Peri Metheri sebagai pendamping, akan diberi satu keturunan dari rahim Sang Peri, seorang keturunan perempuan cantik dengan hati tulus yang abadi.

Randro mulai pulih benar dari keterkejutannya setelah ia melihat kaki Sang Peri Metheri mulai menginjak bumi, kaki yang begitu sempurna dan indah. Sang Peri menyapa dengan suara yang amat lembut dan menenangkan.

"Selamat malam, Pria." 

"Ah iya, selamat malam. Saya Randro, penjaga hutan nomor 4." Randro menjawab sembari memperkenalkan diri dengan menyodorkan tangan kanannya, tepat setelah ia memindahkan anqwor ke tangan kiri. 

"Randro, nama yang sangat indah. Saya menyukainya. Saya Peri Metheri. Ya, saya tahu kamu penjaga hutan nomor 4. Saya sudah mengelilingi Hutan Femoridcent ini lebih dari sepuluh kali untuk melihat bagaimana sosok keenam penjaga hutan ini. Saya memilihmu, Randro, untuk menjadi pendamping. Saya sudah mengatakan pilihan saya pada Dewa Kehidupan, karenanya malam ini saya datang padamu."

Randro masih menelaah dengan perlahan kata perkata yang diucapkan Peri Metheri, lalu diakhiri dengan anggukan kecil, nampak sangat tenang dan dingin. Namun hati Randro sungguh sesak dipenuhi kebahagiaan karena akhirnya ia lah yang dipilih sebagai pendamping. Mimpi terbesar tiap penjaga hutan di dunia ini, menjadi pendamping Peri Metheri. 

***

Randro duduk dengan matanya yang sembab dan wajah yang sangat pasi. Mungkin ini yang dulu pernah Ibunya katakan tentang betapa tak mudahnya mengemban tugas sebagai Pendamping Peri Metheri. Akan tiba saat di mana Sang Pendamping harus belajar mengikhlaskan jalan sang takdir. Sudah 16 tahun Randro hidup bersama penuh cinta dan kebahagiaan dengan Peri Metheri. Hidup seperti layaknya lelaki paling beruntung di dunia. Menghabiskan siang dan malam dengan seorang pendamping berhati baik dan suci, lalu ditambah dengan seorang anak perempuan, puteri cantik dengan hati yang serupa milik ibunya, Sang Peri Metheri. Benar-benar sebuah keluarga kecil yang sempurna dan bahagia.

Namun malam ini, pakaian Peri Metheri memudar dengan sendirinya, perlahan berubah menjadi semakin putih dan makin bersinar. Pertanda 'malam terakhir kebersamaan' telah datang. Ketika Peri Metheri memiliki pendamping, pakaian Perinya akan berubah menjadi warna cokelat, serupa pakaian manusia. Begitu 'malam terakhir kebersamaan' tiba, pakaiannya akan kembali menjadi seperti semula, putih dan bersinar. 

Randro menghampiri ranjang, di mana Peri Metheri terbaring, pasrah menanti datangnya Dewi Pencabut Kesadaran. Di akhir waktu yang tersisa, Randro terus berusaha menikmati waktu dengan memaksa Peri Metheri berbicara.

"Bolehkah aku mengajukan pertanyaan, Peri Metheri tercintaku?"

"Ya, Kekasihku?"

"Kenapa Dewa harus menitipkanmu ke hutan? lalu ketika 'malam terakhir kebersamaan' tiba, engkau harus pergi entah menuju hutan mana lagi untuk memilih pendamping yang lain, tidak kah ini terlalu kejam jika dianggap sebagai tugas mulia dari Sang Dewa Kehidupan?"

Sembari tersenyum dan menggenggam erat tangan kanan Randro, Peri Metheri memberikan penjelasan.
"Tidak ada yang kejam dengan tugas mulia ini, Kekasihku. Di zaman dahulu, langit dipenuhi dengan berbagai warna peri, peri-peri ini diutus Sang Dewa Kehidupan untuk mengisi dan menghiasi bumi. Dari sekian banyak warna peri, hanya Peri Anhoesa, Peri Hijau yang berhasil menciptakan keindahan di bumi tanpa banyak menimbulkan masalah. Peri Anhoesa berhasil menciptakan hutan. Ia menyebarkan berbagai jenis hutan indah di muka bumi ini, ia menyusunnya dengan jajaran tanaman, air, bebatuan, dan hewan-hewan. Sangat indah. Lalu dengan perasaan iri yang berlarut, peri lain merasa Dewa Kehidupan mulai tidak adil. Dewa Kehidupan hanya membangga-banggakan Peri Anhoesa dan muncullah perang antar peri. Segala kekejaman merajai dunia. Menyebar hingga ke seluruh titik dunia. Dewi Surga merasa sedih dengan keadaan ini. Maka dengan rahasia, ia dan Dewa Kehidupan menciptakanku, Peri Metheri sebagai sang pembawa kebaikan. Aku diciptakan dengan setiap unsur kebaikan dari surga, dengan hati yang seputih warna surga. Agar apa yang aku lakukan tidak tertangkap oleh peri lain, Dewa Kehidupan menitipkanku pada para Penjaga Hutan. Peri Anhoesa menciptakan orang-orang sebagai Penjaga Hutan yang mampu memiliki keturunan dan agar keturunanannya terus teguh mengemban tugas di hutan, salah satunya menanti kedatanganku. Tiap penjaga hutan akan mendapat petunjuk atau mimpi ketika aku akan tiba di Hutan yang mereka jaga. Di setiap hutan ada beberapa penjaga, dan di Hutan Femoridcent ini, aku menemukan enam penjaga hutan dengan keahlian dan kelebihan yang luar biasa, namun hatiku memilihmu. Takdir mengharuskanku untuk meneruskan keturunan Peri Putih, agar kebaikan hati yang tulus dan suci tetap tumbuh dan terjaga di  bumi ini. Ketika anakku berusia 15 tahun, itulah saat di mana aku harus pergi, mempersiapkan diri untuk kehilangan ingatan tentang pendampingku sebelumnya. Aku akan memuai menjadi butiran-butiran kristal lalu terbawa angin dan terbang menuju hutan lainnya. Aku pun harus diubah menjadi butiran kristal demi menjaga rahasia keberadaanku dari peri lain di bumi. Ketika Dewa Kehidupan memilihkanku hutan yang baru, wujudku perlahan akan berubah menjadi seperi perempuan, seperti manusia. seperti wujud saat pertama kali kita bertemu, Kekasihku."

"Setelah ini, jadi aku harus membesarkan puteri kita seorang diri?"

"Iya, namun engkau tak perlu khawatir. Sebagian dari diriku telah tumbuh dengan indah di dalam tubuh puteri kita. Ia akan menjadi penerus kebaikan di dunia dan tak akan merepotkanmu, Kekasihku. Ia adalah puteri pilihan, sama seperti puteri putih lainnya di bumi ini."

"Bagaimana jika aku ingin menemuimu lagi? masih adakah kesempatan?"

"Kamu akan selalu menemuiku, di mimpi dan hatimu, Kekasihku."

Peri Metheri meletakkan genggaman tangan mereka di dada Randro, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sebagai wujud manusia, perempuan. Beberapa waktu kemudian, tubuh Peri Metheri perlahan berubah menjadi butiran demi butiran lembut lalu terbang terbawa angin. Menyisakan kekosongan di telapak tangan Randro. Meninggalkan kesedihan mencekam di hati Randro. 

Betapa demi setitik kebaikan di dunia, begitu banyak perngorbanan dan kesakitan yang harus Randro rasakan. 


***




 


 #NulisKamisan S3 #7, foto oleh @niafajriyani

22 April 2015

Aku Takut...


Setelah menyodorkan secangkir teh chamomile, Sila meringkuk di balik selimut, merapatkan diri di samping tubuh indah pelanggan setianya.


“Kamu nggak mau udahan aja kerja begini, La?”


“Ntar deh, masih butuh banyak duit buat ngelanjutin idup. Atau kamu bayarin semua tagihan kehidupanku?” balas Sila dengan cengiran jahil di wajahnya.


“Nanti ya, kalau aku udah bener-bener bisa jalanin perusahaan dengan baik, perempuan pertama yang aku cari pasti kamu, buat jadi pendamping hidupku. Kan bosen ya jadi pelangganmu mulu, sekalian aja ntar kamu kujadiin isteri.”


“Halah pret. Udah lah nggak usah ngumbar janji. Janji lelaki macem kamu tuh kayak rujak cingur yang didiemin 3 hari, BASI.”


“Aku serius, Sila.” Jawab Zidan setelah ia meletakkan cangkir tehnya di nakas samping ranjang, ia memutar badan dan menghadap ke arah Sila. 


“Emang kamu nggak capek begini terus? Gonta-ganti laki demi uang.” 

Setelah menarik nafas panjang, Sila menunduk. 
Baru kali ini Zidan melihat Sila nampak begitu serius dan sedikit murung.


“Capek sih nggak, Dan. Tapi kadang aku ngerasa takut aja.”


“Takut? Apa yang membuatmu takut?”


“Satu-satunya ketakutanku di dunia, aku takut... saat usia menyeretku untuk tak bisa seindah sekarang, aku tak lagi bisa memuaskan suamiku. Separah apapun aku, dalam hati, iya aku memang menginginkan menjadi seorang istri, seorang ibu. Punya suami, punya anak dan keluarga kecil. Aku takut nafsuku habis untuk profesiku sekarang. Ya, karena aku masih punya nafsu, makanya aku masih bisa jalani profesi ini, tapi bayangkan, lama-kelamaan kalau keseringan liat kelamin pria, aku takut jadi bosen. Istilahnya eneg malah. Aku takut aku nggak lagi butuh memuaskan dan dipuaskan. Kamu tahu kan, aku selalu menggilai aroma ranjang, aroma sebelum dan seusai bersetubuh, aroma vagina yang sedang basah-basahnya mendamba pemuasan. Aku sangat menggilai semua itu. Karena itu, kadang aku takut saat tiba waktunya aku tak lagi memiliki hasrat dan nafsu, aku jadi tak berguna bagi suamiku kelak. Aku takut, Zidan.”


“Seriusan, La? Kamu nggak takut sama apapun selain takut kehilangan nafsu?”


"Iya.”

Zidan masih entah harus tertawa karena merasa ketakutan Sila adalah sesuatu yang lucu, atau ingin turut sedih karena melihat mimik wajah Sila yang benar-benar gelisah dan nampak ketakutan.

Apapun itu, Zidan memutuskan untuk menarik Sila mendekat dan memeluknya erat. Baru kali ini Zidan menyadari bahwa Sila diam ketika dipeluk, sama sekali tak mengelak dan berontak seperti malam-malam sebelumnya.


"La, kamu nggak takut ular? serigala? hantu? ketinggian? apapun deh apapun?"

"nggak." Jawab Sila dengan sangat polos.

Dan baru kali ini juga Zidan melihat Sila begitu polos, tidak ada keangkuhan khas wanita dewasa seperti biasanya. Tidak ada gurat keras di wajah Sila. 

Sila membalas pelukan lelaki pelanggan setianya itu.

 ***

 





#SisaSelasa #3

19 April 2015

Gebyar Asyiiik 2015. Asyiik ketemu Ayang Rizal \o/


Allah memang Maha Penyayang umatnya, karenanya Allah memberikan kesempatan berharga pada saya untuk bertemu dengan lelaki ter-Ehem se-Indonesia Raya, Ayang RIZAL DISANDI.



iya, Beb, iya. Ayang Rizal vokalisnya ARMADA. 
*lope lope berhamburan*
*lalu dicekik fansnya Rizal*


KOK BISA KETEMU RIZAL?

ya iya dong, kan Sampoerna Kretek baik syekali, bikin acara Gebyar Asyiiik 2015. Pasti tahu dong dari judulnya kalau itu acara musik, seni dan yang pastinya merakyat. YAP! acara tersebut adalah acara panggung musik dan kegiatan interaktif dengan mengusung tema PERTEMANAN yang kemudian memilih band ARMADA dan pedangdut Zaskia Gotix (yang cantiknya naudzubillah) sebagai pengisi utama. Selain itu, juga ada group musik Brodin dan 3 MC ternama yang turut memeriahkan acara, ada Ronal Surapraja, Rina Nose dan Jody Setiawan. 

Mungkin ini yang dinamakan takdir, saya memang terkagum-kagum sama Rizal, pas itu juga ada kesempatan untuk datang mengikuti acara Gebyar Asyiiik yang diselenggarakan di Mojokerto. Deket deh kan sama kota tinggal saya, Surabaya. 
*berangkat dengan mata berbinar cerah dan bahagia*

Berangkat dari Surabaya kurang lebih pukul 13.00 WIB bersama beberapa rekan-rekan kesayangan dan tiba sekitar Ashar di Mojokerto yang disambut dengan hawa dingin sepoi-sepoi. 

biasakan groupfie :p

Pas begitu sampai sana, entah kenapa kenangan masa kecil jadi ikut menguar, saya melihat banyak stand-stand penjual makanan, minuman dan pernak-pernik khas pasar rakyat di sekitar lokasi acara. huwaaaaaa inget zaman kecil cuma pakai kaus kutang sama celana kolor trus lari-lari beli es dan cemilan di pasar rakyat. Ndak kok ndak pakai ingusan. :))

Lanjut..

Setelah menikmati bagian luar lokasi, saya masuk ke area Gebyar Asyiiik dan WAAAAHH ternyata tak hanya ada panggung utama di sana, tapi ada juga beberapa tenda dengan berbagai keseruan. 

 pintu masuk area Gebyar Asyiiik 2015 dengan pengamanan yang sangat baik

 huahahaha #HarusSelfie :D

 Panggung Utama Gebyar Asyiiik 2015 

Di samping kiri panggung berderet berbagai permainan seru serupa wahana Estafet Asyik dengan hadiah seru. 

 salah satu wahana permainan di Gebyar Asyiiik 2015

Setelah melihat sebuah wahana seru, ada tenda Kuliner Asyik yang di dalamnya terdapat berbagai macam penjual makanan khas Indonesia atau Jawa Timur khususnya dengan tatanan lesehan. 



Setelah tenda Kuliner Asyik, terdapat tenda Pojok Asyik di mana pengunjung dapat menikmati berbagai permainan seru dan interaktif. Ada permainan catur, karambol (Jawa banget), mini-kedai kopi dan karaoke-corner. 








Selain berbagai permainan yang disediakan di Pojok Asyik, ada juga permainan mini games yang tak kalah serunya. 



Terdapat tenda Foto-Asyik di mana pengunjung dapat memanfaatkannya untuk mengabadikan momen seru bersama teman atau sahabat. Tenda Foto Asyik ini juga difasilitasi dengan tema yang seru.



Menuju ke tenda berikutnya adalah Bazar Asyik yang di dalamnya terdapat beberapa komunitas pengrajin yang turut terlibat memeriahkan Gebyar Asyiiik 2015 di Mojokerto dengan memamerkan hasil kerajinan masing-masing. Mulai dari batu akik, sepatu, batu, miniatur kapal, kerang dan hasil pantai, kreasi akar tanaman/oyot hingga kerajinan gedebog pisang. 












Yang terakhir adalah tenda Labirin Asyik. 


Selain berbagai tenda kegiatan interaktif tersebut, ada penampilan menarik dari tiga komunitas seni Jawa Timur, yaitu Etnik Nusantara, Paguyuban Reog Ponorogo dan Kuda Lumping, serta Spektra Dance Surabaya. 

Setelah puas mengelilingi area Gebyar Asyiik 2015 yang terlokasi di lapangan Surodinawan Mojokerto, saya dan rekan-rekan berkesempatan untuk mendengarkan cerita dan pengalaman dari beberapa pihak yang terlibat di acara ini. Ada Mas Karel Anderson selaku penggiat komunitas, Pak Nanang dari Komunitas Batu Trowulan, Pak Tri dari Paguyuban Reog dan Kuda Lumping serta Pak Seno Pramuaji. Membicarakan tentang tema Gebyar Asyiiik tahun ini yaitu pertemanan, Mas Karel Anderson mengatakan bahwa "Banyak teman, banyak rejeki" dan karena itulah mengapa Mas Karel dan beberapa rekan lainnya sangat antusias menyambut terselenggaranya acara ini, karena selain mampu menyuguhkan hiburan bagi masyarakat sekitar, acara ini juga menjadi ajang jalin pertemanan bagi tiap pihak yang terlibat. 
 


Pak Seno - Pak Tri - Pak Nanang - Mas Karel

Cerita seru lainnya datang dari Rina Nose dan Ronal Surapradja yang bercerita tentang serunya acara ini karena dapat mengenalkan mereka berdua hingga lanjut menjadi hubungan pertemanan yang sangat baik. Dari pertemuan di acara Gebyar Asyiiik tahun lalu, Gebyar Asyiiik 2015 ini menjadi semacam reuni bagi semua pihak yang terlibat.

 Bismillah semoga cantik dan rezekinya Mbak Rina Nose ikutan nular ke saya. aamiin.


HWAAAA AKHIRNYA KETEMU AYANG RIZAL  
Oke maaf. 

lanjut. 

Cerita dari Armada adalah bagaimana mereka yang sangat antusias menyambut Gebyar Asyiiik 2015 karena di sini mereka akan bertemu lagi dengan teman-teman asyik dari berbagai kota yang bisa dibilang jarang mereka kunjungi dan mereka juga sekali lagi memiliki kesempatan untuk menghibur Pasukan Armada di Mojokerto. 



Harapan terbesar semua pihak yang terlibat adalah semoga acara ini tidak berhenti di sini dan terus berlanjut hingga ke tahun-tahun berikutnya dengan menggandeng komunitas seni lainnya yang lebih banyak, jangkauan kota yang lebih luas agar mampu meningkatkan jaringan pertemanan, serta dengan tema yang jauh lebih asyik.

Saya pribadi turut meng-aamiin-kan harapan tersebut, dan YAP saya setuju dengan Mas Karel, banyak teman banyak rejeki. Semoga tahun depan Gebyar Asyiiik terselenggara dengan menggandeng komunitas seni lainnya seperti pengrajin batik Surabaya, Sidoarjo, Madura, dll serta pengisi acara yang lebih banyak. 

Dan semoga saya masih diberi kesempatan untuk turut datang ke acara Gebyar Asyiiik berikutnya. Aamiin.


 
 teteup yaaa groupfie 
 Penampilan trio MC

  Penampilan Brodin




Sekian cerita dari saya tentang acara Gebyar Asyiiik 2015, semoga bermanfaat dan salam hangat terasyik dari Nhaz Montana. 

 PAMEEEEERRR FOTO SAMA AYANG RIZAL :*



thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana