28 Juli 2013

hidup lebih tenang dengan 8 nasehat nabi Idris :)


Assalamualaikum..

selamat siang, agak-agak tumben ya ngepost dengan judul berasa edisi ramadhan gini, 
tapi nggak apa lah ya :p

mau sedikit berbagi ilmu yang baru didapat dari ustad Anas kemaren, yaitu tentang 8 nasehat dari nabi Idris yang jika kita terapkan dengan ikhlas dan baik, bisa menjadikan penenang hidup, lahir, dan batin. InsyaAllah..

  1. Jika ingin MENANG, bersabarlah dengan disertai iman kepada Allah SWT.
  2. Orang yang bahagia adalah orang yang mawas diri dan mengharap pertolongan Allah SWT melalui amal-amal sholeh.
  3. Bila berdoa dan memohon sesuatu pada Allah SWT, ikhlaskanlah niat. demikian juga dengan sholat dan puasa. jangan angin-anginan. sehari sholat, 2 hari absen, sehari puasa di bulan ramadhan, 3 hari absen. 
  4. Jangan berSUMPAH dalam kondisi berDUSTA.
  5. Jangan IRI dengan orang-orang yang berNASIB BAIK. karena segalanya hanya bersifat sementara, tak akan kekal dibawa mati.
  6. Jangan melampaui kesederhanaan, hiduplah sederhana dan tidak berfoya-foya.
  7. Belajarlah berSYUKUR dengan tak lupa membagi-bagi NIKMAT pada yang membutuhkan.
  8. Percayalah bahwa hidup setiap orang selalu mengandung HIKMAH

Bismillah, semoga kita bisa belajar bersama menerapkan nasehat nabi Idris dan para nabi lainnya, semoga Allah SWT tidak lelah mencurahkan berkahnya pada kita semua, aamiin.


Wassalamualaikum..

Comedy Kopi...


Ah sayang, denting ini kembali lagi membuatku takut. Takut mulai mendengar dan akhirnya harus melupakan. Belum cukup pandai aku mengabaikan ingatan akan suara-suara tawa bahagia mereka. Mereka yang setelah lelah berbentur kegiatan sehari-hari akhirnya menggelar canda bersama teman, sahabat, keluarga, atau mungkin rekan kerja. 

Cafe ini seharusnya menyuguhkan canda, riuh tawa, dan aura bahagia. Seharusnya.

Tapi bagaimana bisa aku meresapi semua itu, jika cincin darimu masih berada di jari manisku, cincin yang kamu sematkan. Cincin yang seolah tiap bagiannya telah berhasil mengunci indera perasaku akan bahagia, hanya mampu membuka lara dan pedih. 

Sebegininyakah permainan Tuhan atas aku dan cintaku padamu?

Entah kali ke berapa aku mengunjungi tempat ini, dan untuk kesekian kali itu pula aku gagal memahami maksud mereka yang bertingkah bahagia, berdamai dengan beban hidup. Aku gagal berbahagia. Aku gagal melupakanmu, juga melupakan kita.




23 September 2010; Comedy Kopi, 19:09

“Maukah kamu menjadi tawa bahagia dalam hidupku?

Menghabiskan usia di pangkuan cintaku?

Meletakkan ragu atas masa depanmu?

Membiarkanku menjadi imam terbaikmu?”

pinta Arga seolah ia lupa bahwa aku masih memiliki jantung yang butuh dipompa dengan normal. Arga memintaku menjadi istrinya, tanpa bertunangan, bahkan berpacaran. Ia berhasil membuat jantungku seolah kehilangan detak, menghentikan tawaku dalam sepersekian detik. Membuyarkan raguku. 

Arga menyodorkan cincin perak dengan permata dan kotak pembungkus berwarna sama, kuning, warna kesukaanku.




“Ga.. aku tahu ini Comedy Kopi, tempatnya komedi pada ngumpul disini, kandangnya orang ketawa haha hihi, tapi becandanya jangan lucu-lucu gini ah, jadi bingung kan mau ketawanya gimana.”


Aku masih kebingungan, bingung dengan candaan Arga yang mulai mencabut kewarasanku. Bingung, bagaimana bisa Arga melontarkan lamarannya di sebuah cafe yang, demi Tuhan, seolah tak ada satupun orang yang serius disini. Ini Comedy Kopi, tempat semua otak-otak meregangkan penat, melempar candaan satu lalu ditimpali dengan candaan lainnya dan diakhiri dengan tawa terbahak-bahak. Ini tempat yang sungguh jauh dari romantis. Hanya ada canda tawa dan guyonan tengah kota disini.

“Luna, aku serius. Aku ingin berhenti di pelukanmu. Aku ingin kamulah yang menjadi pelabuhan hatiku yang terakhir. Maukah kamu menjadi istriku?”





....................




27 Juli 2013; Comedy Kopi, 22:12

Lamunanku dibuyarkan oleh riuh tepuk tangan pengunjung cafe ini. Mereka tertawa, bahagia, setelah hampir seluruh pelayan cafe ini bergoyang bersama didepan meja kasir diringi dengan lagu dangdut paling anyar. Seolah menjadi ritual “anti penat”, seluruh karyawan berbahagia dan menularkannya pada para pengunjung. Kecuali aku. 

Hanya tepuk tangan ringan dan senyum tipis yang terbentuk dari bibirku. 

Hanya lekuk kepayahan yang samar tergambar di wajahku.
Kepayahan melupakan Arga dan kenangan indahnya.

Kepayahan melupakan Arga yang sudah tenang disisiNya.

Kepayahan berusaha bahagia ditengah mereka yang juga nampak bahagia.

Kepayahan melanjutkan hidup dengan seimbangnya kehidupan, ada duka ada suka.

Kepayahan menelan kenyataan bahwa di tempat sebising inipun, aku masih saja hampir mati dikoyak sepi.







Surabaya,




Aku yang kepayahan tanpamu.






pict source

20 Juli 2013

manis...


Terlalu banyak diluar sana yang menyuguhkan berbagai rasa
Cinta mereka datang dalam berbagai kedok warna
Tak sedikit pula yang pahit, asin, dan hambar
Hingga kuhentikan pencarianku pada rasa manis, kamu.

Keberadaanmu serupa manis kolak
Membunuh pahit dalam hitungan detik
Pelarut dahaga cinta dari hambarnya masa lalu
Tak berlebihan tak juga kekurangan
Tepat pada satu takar saji

Tak henti menggemari satu sajian itu
Begitupun aku tak sudi lelah mencintaimu
Berharap selamanya melarut dalam rasamu
Manisnya sikapmu,
Gurihnya cara berpikirmu,
dan nikmatnya kasih sayangmu.


18 Juli 2013

awal..


pendar tawamu adalah gurat harapan
setelah lelah menimang kelam
kutemukan juga rona bahagia
bertabur cinta dalam kemasan paling sederhana

jika cinta adalah sekumpulan logika
maka kamulah jawaban dari segala tanda tanya
kamulah titik dari segala baris rasa bimbang
dan kamulah ujung dari langkahku yang pertama

jika cinta adalah pembelajaran
kupasrahkan buku hidupku pada semesta
kulempar lembar ragu pada belantara tanpa derita
dan kubiarkan pena pesonamu menjadi petunjuknya.

harapanku dan keyakinanmu, pasti cukup untuk mencipta jalan kita
ada tanganku, untukmu meletakkan percaya
ada tubuhku, untukmu menyandarkan beban dan lara
ada hatiku, untukmu mencecap warna warni dunia
ada mataku, untukmu mempelajari arti setia
ada aku dan keseluruhanku, hanya untukmu, lelaki tersayang.


thank you for coming reader |read my older posts please | nhaz montana